Menurut Chandrini, kebanyakan konsumen memilih diam dan tidak melakukan pelaporan bila terjadi ketidaksesuaian dari barang atau jasa yang dibelinya, seperti tidak memiliki Standar Nasional Indonesia, tidak sesuai dengan apa yang ditampilkan pada etalase dan lainnya.
Hal ini dikarenakan masih ada perasaan tidak enak untuk membuat laporan aduan sehingga memilih untuk diam.
"Padahal sebetulnya dengan kita melakukan pengaduan, tentunya pelaku usaha bisa terdorong untuk menjaga kualitas dari barang yang mereka jual," kata Chandrini.
Sementara itu, Direktur Standardisasi dan Pengendalian Mutu PKTN Matheus Hendro Purnomo mengatakan, Kemendag berkomitmen untuk memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mewujudkan konsumen cerdas dan kritis.
Matheus berharap Kemendag sebagai perpanjangan tangan Pemerintah bisa menjadi jembatan antara produsen dan konsumen.
"Kita juga ingin konsumen lebih cerdas dan teman-teman Kementerian/Lembaga bisa memberikan edukasi secara luas sebagai konsumen, sehingga apa yang menjadi angan-angan Kemendag sebagai salah satu pemegang amanat undang-undang dapat mewujudkan konsumen yang cerdas," kata Matheus.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemendag ajak konsumen Indonesia lebih kritis dalam pembelian barang
Kemendag ajak konsumen Indonesia lebih kritis dalam pembelian barang
Direktur Standardisasi dan Pengendalian Mutu PKTN Matheus Hendro Purnomo (kiri) dan Direktur Pemberdayaan Konsumen PKTN Chandrini Mestika Dewi saat menghadiri pembukaan Festival Hari Konsumen Nasional (Harkornas) 2024 di Cibubur, Depok, Jawa Barat, Kamis (18/4/2024). (ANTARA/Maria Cicilia Galuh)
