Satu orang utan mati terseret banjir di Gayo Lues
Menurut Ali Sadikin, wilayah banjir tersebut masuk zona rehabilitasi. Pengecekan dilakukan untuk memastikan apakah banjir tersebut ada kaitannya dengan aktivitas ilegal dalam kawasan lindung atau tidak.
"Setelah kami pantau dan observasi, tim tidak menemukan ada kaitan banjir dengan aktivitas ilegal seperti pembalakan liar. Kayu yang dibawa banjir adalah tunggul yang sudah busuk," katanya.
Saat tim memantau wilayah tersebut, ada laporan masyarakat terkait penemuan orang utan yang sudah mati. Lokasi penemuan berjarak sekira dua kilometer dari Sungai Alas.
Kemudian, tim bergerak ke lokasi penemuan orang utan mati tersebut. Di lokasi, tim mengobservasi satwa dilindungi itu dengan jenis kelamin jantan dan berusia masih remaja diperkirakan satu hingga satu setengah tahun.
Dari hasil pemeriksaan, kematian orang utan tersebut murni karena terseret banjir. Diperkirakan orang utan tersebut terjatuh setelah pohon tempatnya bersarang tumbang akibat banjir.
"Saat ditemukan, kondisi tubuh orang utan gembung, diduga karena tertelan air. Apalagi orang utan bukan tipikal hewan yang bisa berenang. Kesepakatan bersama masyarakat, bangkai orang utan tersebut langsung dikubur," kata Ali Sadikin.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Satu orang utan mati terseret banjir di Gayo Lues
"Setelah kami pantau dan observasi, tim tidak menemukan ada kaitan banjir dengan aktivitas ilegal seperti pembalakan liar. Kayu yang dibawa banjir adalah tunggul yang sudah busuk," katanya.
Saat tim memantau wilayah tersebut, ada laporan masyarakat terkait penemuan orang utan yang sudah mati. Lokasi penemuan berjarak sekira dua kilometer dari Sungai Alas.
Kemudian, tim bergerak ke lokasi penemuan orang utan mati tersebut. Di lokasi, tim mengobservasi satwa dilindungi itu dengan jenis kelamin jantan dan berusia masih remaja diperkirakan satu hingga satu setengah tahun.
Dari hasil pemeriksaan, kematian orang utan tersebut murni karena terseret banjir. Diperkirakan orang utan tersebut terjatuh setelah pohon tempatnya bersarang tumbang akibat banjir.
"Saat ditemukan, kondisi tubuh orang utan gembung, diduga karena tertelan air. Apalagi orang utan bukan tipikal hewan yang bisa berenang. Kesepakatan bersama masyarakat, bangkai orang utan tersebut langsung dikubur," kata Ali Sadikin.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Satu orang utan mati terseret banjir di Gayo Lues