Dalam kunjungan tersebut pihaknya menyalurkan bantuan kepada keluarga stunting berupa paket sembako dan vitamin untuk menambah gizi.
Cara ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan perhatian Polri dalam penanganan stunting di Kabupaten OKU.
Polri pun ikut andil dalam penurunan angka stunting dengan memberikan pendampingan melalui Program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) guna menekan penyakit gagal tumbuh pada anak.
"Pendampingan kepada keluarga berisiko stunting ini kami lakukan sejak Juni 2023 untuk meminimalisir penyakit gagal tumbuh pada anak di Kabupaten OKU," katanya.
Petugas Seksi Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian (Sie Dokkes) Polres OKU memberikan pendampingan terhadap dua orang balita yang berpotensi mengalami stunting seperti penyuluhan, fasilitasi, pelayanan rujukan dan pengamatan berkelanjutan untuk mendeteksi dini faktor risiko stunting.
Termasuk Pembagian Makanan Tambahan (PMT) untuk dua balita tersebut dilakukan agar mendapat asupan makanan bergizi guna mencegah stunting.
"Penanggulangan stunting bukan hanya menjadi tanggung jawab dinas terkait saja, melainkan seluruh elemen masyarakat, termasuk Polri," ujarnya.
Berita Terkait
8 aksi konvergensi bikin OKI konsisten tekan angka stunting
Kamis, 9 Mei 2024 12:17 Wib
BKKBN Sumsel lantik 163 penyuluh KB
Jumat, 3 Mei 2024 1:38 Wib
BKKBN RI sebut Provinsi Sumsel "on the track" penurunan stunting
Selasa, 30 April 2024 19:09 Wib
BKKBN dan ANTARA Biro Sumsel jalin kerja sama edukasi program pengentasan stunting
Selasa, 30 April 2024 17:13 Wib
Partisipasi masyarakat di posyandu kunci penting penurunan stunting
Senin, 29 April 2024 20:26 Wib
Gubernur Sumsel sebut dokter obgyn berperan penting edukasi dalam stunting ke warga
Selasa, 23 April 2024 15:15 Wib
OKU luncurkan Program Bebas Stunting
Rabu, 27 Maret 2024 21:02 Wib
Perempuan hamil maksimal usia 35 tahun cegah stunting
Rabu, 27 Maret 2024 12:27 Wib