Pertamina sebut produksi BBM di Sumsel tetap optimal selama Ramadhan

id Kilang Pertamina Internasional, RU III Plaju, Palembang, Sumatera Selatan

Pertamina sebut produksi BBM di Sumsel tetap optimal selama Ramadhan

Petugas melakukan pengecekan operasional Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju Palembang, Sumatera Selatan (ANTARA/HO)

Palembang, Sumatera Selatan (ANTARA) - General Manager PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju Palembang, Sumatera Selatan Yulianto Triwibowo menyatakan, produksi bahan bakar minyak (BBM) tetap optimal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat selama Ramadhan hingga Idul Fitri 1444 Hijriah.

Menurut Yulianto Triwibowo di Palembang, Selasa, pada Maret ini produksi solar atau biosolar mencapai 1 juta barel.

Kemudian, produksi pertalite mencapai sekitar 380 ribu barel begitu juga untuk produk avtur dan LPG masih sesuai dengan perencanaan, kata dia.

Yulianto menyebutkan, unit primer dan secondary process kilang Refinery Unit III siap terus melakukan pengolahan minyak bumi (crude oil) sehingga kebutuhan masyarakat terhadap bahan bakar selama bulan suci tetap terpenuhi secara utuh.

Atas penyesuaian kebutuhan hingga April, pihaknya memprediksi pengolahan minyak bumi tersebut akan meningkat dari 80-85 ribu barel pada Maret ini mencapai 88,5 ribu barel per hari pada April.

Bahkan, bila diperlukan perusahaan juga akan berproduksi hingga Mei dengan jumlah yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar dan perencanaan (STS) yang ada, ujarnya.

Dalam hal ini, faktor keamanan operasional menjadi perhatian serius Pertamina sehingga aktivitas pengolahan minyak bumi tak terganggu.

Yulianto menyatakan petugas keamanan internal perusahaan disiagakan selama 24 jam didampingi personel TNI/Polri di Sumatera Selatan.

Mereka disebar ke setiap areal urgen di dua kilang minyak Palembang yang masing-masing berada di Plaju dan Sungai Gerong.

Pada dua lokasi kilang minyak Pertamina itu sudah dipasangkan perangkat kamera pengawas yang termonitor selama 24 jam di oleh petugas pusat kendali operasional.

"Intinya skenario pengamanan kilang telah disusun untuk meminimalisir timbulnya keadaan yang tidak diinginkan sehingga operasional pengolahan minyak terganggu seperti penyalaan kembang api, maupun petasan di sekitar areal kilang," kata dia.