Wawako Palembang : Sebagian anak korban penganiayaan miliki orang tua

id sumsel,palembang,korban penganiayaan,relokasi,panti asuhan

Wawako Palembang : Sebagian anak korban penganiayaan miliki orang tua

Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda temui anak korban penganiayaan yang saat ini direlokasi di rumah penampungan Sentra Budi Perkasa Kota Palembang, Senin (27/2). (ANTARA/Ahmad Rafli Baiduri)

Palembang (ANTARA) - Sebagian dari anak-anak panti asuhan Fiisabilillah Al-Amin Kota Palembang yang menjadi korban kekerasan dari oknum pengasuhnya  masih memiliki orang tua.

Hal itu diungkapkan oleh Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda saat mengunjungi korban penganiayaan di rumah penampungan Sentra Budi Perkasa Kota Palembang, Senin.

Oleh sebab itu, kata Fitri para orang tua tetap harus menjaga komunikasi dengan anak-anak mereka yang dititipkan di panti asuhan.

“Komunikasi antara orang tua dan anak juga agar tetap dijaga, karena anak-anak ini mungkin rentan, lemah, usianya juga masih usia sekolah,  oleh karena itu saya berharap terhadap keluarga kalau bisa komunikasi tetap berjalan walau dititipkan jangan sampai dibiarkan,” katanya

Sebanyak 18 orang anak-anak yang menjadi korban dugaan penganiayaan itu telah  direkolasi ke rumah penampungan Sentra Budi Perkasa Kota Palembang milik Kementerian Sosial (Kemensos).

"Alhamdulillah anak-anak sudah ditampung di rumah penampungan milik Kemensos Kota Palembang dalam keadaan sehat, dan kondisinya menjadi fokus utama dalam penanganan rehabilitasi,” kata Wakil Wali Kota Palembang itu.

Ia mengatakan agar anak-anak tersebut harus diberikan perhatian khusus karena mereka rata-rata masih di bawah umur.

“Mulai dari makan dan sekolah mereka difasilitasi dengan baik, dan saya menitipkan anak-anak ini supaya betul-betul nanti diperhatikan dengan baik karena rata-rata kan anak-anak ini masaih di bawah umur,” katanya.

Agar anak-anak tidak mengalami trauma  atas kejadian tersebut, kata dia, pihaknya akan memanggilkan psikolog untuk mendampingi.

“Termasuk melihat kondisi mental mereka ya, jadi nanti kita akan panggil mereka lalu kita akan ajak psikolog untuk mendampingi supaya anak-anak ini tidak mengalami trauma dan sebagainya,” ujarnya.

Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang akan mengumpulkan seluruh pemilik panti asuhan yang ada di kota itu untuk diberikan arahan dan pembinaan agar kejadian tersebut tidak terulang kembali.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Palembang M Ichsanul Akmal menjelaskan 18 anak Panti Asuhan Fisabilillah Al Amin yang menjadi korban itu terdiri atas 10 laki-laki dan 8 perempuan. Salah satu anak laki-laki adalah disabilitas.

"Anak-anak tersebut tetap bersekolah dan beraktivitas seperti biasa, malahan dari Sentra Budi Perkasa Palembang menyiapkan fasilitas antar jemput anak," katanya.

Mengenai langkah ke depan Pemkot Palembang terhadap kasus tersebut, ia menjelaskan belum bisa menyampaikan sekarang, karena akan dilihat terlebih dahulu hasil dari pemeriksaan ini.

"Kalau panti itu tetap dilanjutkan mungkin dengan beberapa evaluasi, kalau memang akan ditutup nanti kita cari langkah ke depannya," jelasnya.