Seorang petani di Bengkulu tewas dengan luka sabetan sajam

id pembunuhan petani ,rejang lebong

Seorang petani di Bengkulu tewas dengan luka sabetan sajam

Petugas Polsek Padang Ulak Tanding, Polres Rejang Lebong mengevakuasi jenazah petani korban pembunuhanan pada Selasa malam, (31/1/2023).ANTARA/HO-Polres Rejang Lebong 

Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Aparat Kepolisian Resor (Polres) Rejang Lebong, Bengkulu memburu terduga pelaku pembunuhan seorang petani di Kecamatan Sindang Beliti Ulu.

Kapolres Rejang Lebong AKBP Tonny Kurniawan di Rejang Lebong, Rabu, mengatakan kasus pembunuhan ini dialami Mini (42), warga Desa Apur, Kecamatan Sindang Beliti Ulu pada Selasa (31/1), sekitar pukul 21.30 WIB.

Korban meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan akibat luka sabetan senjata tajam di bagian leher dan lebam di bahu serta leher sebelah kanan.

"Korban ini bermula saat mau pulang ke rumah ada orang yang mengabarkan jika ada orang yang dicurigai mengambil petainya, kemudian korban mengeceknya dan memergoki aksi pencurian itu. Mungkin setelah ditegur mereka (pelaku, red.) tidak terima sehingga membunuh korban," kata dia.

Dia menjelaskan kasus pembunuhan tersebut sudah ditangani Polsek Padang Ulak Tanding dan Satreskrim Polres Rejang Lebong. Saat ini petugas di lapangan tengah mengejar terduga pelaku yang identitasnya sudah diketahui.

Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, kata dia, pembunuhan ini diduga pelakunya ada dua orang, satu di antaranya sudah diamankan petugas.

"Satu orang ini masih didalami apa perannya dalam kejadian itu. Sedangkan hasil visum diketahui korban mengalami luka sayatan senjata tajam di bagian leher, seperti ditebas," terangnya.

Kasus pembunuhan petani kopi di Desa Apur itu diketahui bermula saat keluarga korban, Rozak dan Basri, mencari keberadaan korban yang hingga malam belum pulang ke rumah setelah berangkat ke kebun sejak siang hari.

Kedua orang keluarga korban ini sekitar pukul 21.30 WIB berhasil menemukan korban sudah meninggal dunia tidak jauh dari kebun milik korban. Jasad korban sekitar pukul 23.42 WIB dievakuasi petugas ke RSUD dr M Sobirin Kota Lubuklinggau, Sumsel, guna dilakukan visum et repertum.