Sumsel mendorong pembangunan ekonomi kerakyatan berbasis agrowisata

id OKU,Agrowisata,Sumsel

Sumsel mendorong pembangunan ekonomi kerakyatan berbasis agrowisata

Ilustrasi: Perkebunan kopi di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan yang disiapkan sebagai destinasi agrowisata. (ANTARA/M Riezko Bima Elko P)

Palembang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mendorong program pembangunan ekonomi kerakyatan berbasis agrowisata yang saat ini sedang dikembangkan, salah satunya di Kabupaten Ogan Komering Ulu.

Sekretaris Daerah Sumatera Selatan SA Supriono, di Palembang, Jumat, mengatakan ada sebanyak tiga desa di Kabupaten OKU yang diproyeksikan menjadi destinasi agrowisata.

Adapun masing-masing desa tersebut meliputi Desa Mendingin, Ulak Lebar dan Desa Gunung Tiga, Kecamatan Ulu Ogan, Kabupaten OKU.

Menurut dia, daerah ini sangat potensial dijadikan sebagai destinasi agrowisata andalan daerah setempat tahun ini dalam menggaet wisatawan.

Potensi tersebut dilihat dari keunggulan geografis Kecamatan Ulu Ogan sebagai dataran tinggi yang sebagian besar dijadikan perkebunan tanaman kopi, durian.

“Inisiasi ini lahir dari Pemerintah Kabupaten OKU sendiri, mereka melihat itu sebagai potensi yang mesti dikembangkan, setelah sebelumnya kawasan setempat dikenal hanya wisata sumber air panas dan olahraga arung jeram,” ujarnya, didampingi Pj Bupati Kabupaten OKU Teddy Meilwansyah.

Ia menjelaskan, adapun berdasarkan peta rencana yang diterima dari Pemerintah Kabupaten OKU setiap keunggulan desa-desa tersebut bakal dijadikan destinasi agrowisata yang terintegrasi.

Adapun dalam pelaksanaan agrowisata terintegrasi tersebut bukan hanya menghubungkan tapi membuat masyarakat lokal daerah setempat siap mengelola-nya.

"Inisiasi ini patut didorong dan didukung untuk kesejahteraan masyarakat di sana, sebab kita tahu COVID-19 kemarin cukup mempengaruhi perekonomian sebagian besar masyarakat,” kata dia.

Maka untuk mendukung hal tersebut terealisasi, kata dia, pemerintah provinsi bakal memenuhi beberapa fasilitas seperti jalan, rumah ibadah, sanitasi dan lainnya sehingga setiap pengunjung nantinya menjadi nyaman.

Kendati demikian, ia berharap, pemerintah dan masyarakat daerah setempat harus berkomitmen untuk memperhatikan lingkungan setelah program pembangunan agrowisata tersebut berjalan.

“Ya prinsipnya harus di jaga dan di kelola dengan baik, jangan hanya dibangun dan sifatnya sementara. Ini harus berkelanjutan. Setelah OKU kabupaten/kota lain diharapkan juga memiliki wawasan demikian,” tandasnya.