Richard: Duet senior-junior kunci sukses ganda campuran
Kudus (ANTARA) - Mantan pelatih ganda campuran Indonesia Richard Mainaky mengatakan bahwa kombinasi senior-junior kerap terbukti menjadi kesuksesan ganda campuran Indonesia dalam turnamen-turnamen besar.
Hal itu disampaikan Richard menanggapi prestasi sektor ganda campuran Indonesia yang tenggelam setelah Liliyana Natsir/Tontowi Ahmad pensiun serta kepergian Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti yang terdegradasi dari Pelatnas PBSI.
Kondisi itu membuat ganda campuran pelatnas saat ini diisi oleh pemain-pemain muda yang seharusnya masih menjadi pelapis, seperti Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, Adnan Maulana/Mychelle Crhystine Bandaso, dan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati.
“Hanya menurut saya yang harus dipikirkan untuk ganda campuran itu ada kombinasi senior-junior. Sekarang PBSI memutuskan fokus kepada pasangan junior. Dan itu butuh waktu cukup panjang karena masih junior," kata Richard di sela-sela Audisi Umum PB Djarum di Kudus.
Hal itu disampaikan Richard menanggapi prestasi sektor ganda campuran Indonesia yang tenggelam setelah Liliyana Natsir/Tontowi Ahmad pensiun serta kepergian Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti yang terdegradasi dari Pelatnas PBSI.
Kondisi itu membuat ganda campuran pelatnas saat ini diisi oleh pemain-pemain muda yang seharusnya masih menjadi pelapis, seperti Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, Adnan Maulana/Mychelle Crhystine Bandaso, dan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati.
“Hanya menurut saya yang harus dipikirkan untuk ganda campuran itu ada kombinasi senior-junior. Sekarang PBSI memutuskan fokus kepada pasangan junior. Dan itu butuh waktu cukup panjang karena masih junior," kata Richard di sela-sela Audisi Umum PB Djarum di Kudus.