Tol laut ciptakan peradaban baru di wilayah terpencil

id Tol laut,Universitas Riau

Tol laut ciptakan peradaban baru di wilayah terpencil

Kapal tol laut. ANTARA

Pekanbaru (ANTARA) - Universitas Riau (UNRI) dalam berbagai kesempatan melakukan pembahasan kebijakan pembangunan tol laut di Riau yang dinilai dapat menciptakan perdamaian dan peradaban baru di wilayah Terpencil, Terluar, Tertinggal, dan Pedalaman (3TP), sekaligus membangkitkan perekonomian Indonesia.

"Perekonomian nasional harus bangkit kembali melalui tol laut, sehingga persiapan pelabuhan dan sarana transportasi laut lainnya perlunya dioptimalkan," kata Rektor UNRI Prof Dr Ir Aras Mulyadi DEA dalam keterangan tertulisnya, Jumat.

Baca juga: Pemerintah pasok gula & minyak goreng via tol laut ke timur Indonesia

Menurutnya, optimalisasi tol laut dapat dilakukan dengan meningkatkan jumlah komoditas lokal yang memadai dan daya jual tinggi untuk diperdagangkan ke berbagai daerah di Indonesia dan di mancanegara. 

"Sebagai negara kepulauan, upaya untuk mendorong bangkitnya perekonomian nasional tentunya memerlukan transportasi laut yang kuat, infrastruktur pelabuhan, dan berbagai sarana yang dapat diandalkan seperti armada kapal, sarana bongkar muat yang memadai, untuk menopang geliat dari pembangunan ekonomi antar daerah," katanya.

Baca juga: Menhub instruksikan layanan Kapal Tol Laut terus dioptimalkan

Sementara itu Komisaris Utama PT Pelni Ali Masyukur Musa menilai Program Tol Laut  berhasil mengatasi disparitas harga antar-wilayah di negara kepulauan.

"Program PT Pelni melalui tol laut ini, turut menekan kesenjangan atau disparitas harga komoditas di sejumlah daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan. Harga yang setara di berbagai daerah ini nanti akan mendukung kedaulatan ekonomi dan berdampak kedaulatan negara," katanya.

Baca juga: Pelni pecahkan rekor muatan terbanyak, angkut 56 kontainer beras ke Papua

Program Tol Laut, menurutnya, sangat tepat karena Indonesia merupakan negara kepulauan yang hanya bisa terkoneksi melalui jalur laut dan udara. Pelni seiring perkembangan zaman selain dikenal sebagai kapal penumpang juga merambah ke sektor logistik maritim dan menjadi pemain terkemuka di Asia Tenggara.

Ali mengatakan Indonesia tidak akan resesi apabila fundamental ekonomi ditunjang oleh ekspor yang lebih besar dari impor, cadangan devisa lebih baik, dan Produk Domestik Bruto (PDB) lebih besar dari nilai rata-rata perolehan seorang warga.

Baca juga: Pandemi, Pelni perlu berdayakan tol laut penuhi kebutuhan logistik

"Digoncang apa saja jika fundamental ekonomi kita bagus, krisis apapun tidak akan terpengaruh,” kata Ali.

Pemprov Riau juga menggiatkan pembahasan berbagai aspek keselamatan keamanan pelayaran, aspek jalan peralatan bongkar muat di pelabuhan air putih di Kabupaten Bengkalis dan pelabuhan PT Pelindo Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, yang dibutuhkan untuk membangun tol laut.

Program pembangun tol laut, kata Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution, merupakan salah satu program dalam pembangunan poros maritim di Indonesia yang sedang gencar dilakukan pada masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

"Sesuai keinginan pemerintah, Program Tol Laut bertujuan untuk mewujudkan konektivitas dan menekan kesenjangan harga di daerah perbatasan dan pulau-pulau khususnya di Riau yang disebabkan tidak adanya kepastian ketersediaan barang," kata Edy.

Tol Laut, katanya, tepat dibangun di Riau karena Riau memiliki sumber daya alam yang melimpah berupa tambang minyak bumi, perkebunan, kehutanan, komoditi pertanian serta perikanan dan kelautan.