Kabupaten OKU bentuk satgas awasi distribusi BBM di SPBU

id Tim satgas, pengawasan BBM, SPBU di OKU, BBM subsidi, penindakan penimbunan BBM

Kabupaten OKU bentuk satgas awasi distribusi BBM di SPBU

Anggota Kepolisian Resor OKU mengawasi penyaluran BBM subsidi di SPBU. (ANTARA/Edo Purmana/22)

Baturaja (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, membentuk  satuan tugas (satgas) gabungan dari TNI dan Polri serta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) setempat untuk mengawasi distribusi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU agar tidak terjadi antrean panjang.

"Pembentukan satgas ini untuk memastikan penyaluran BBM di Kabupaten OKU tepat sasaran," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab OKU, Ahmad Tarmizi di Baturaja, Jumat.

Dia menjelaskan,  satgas bertugas untuk mengawasi penyaluran BBM, karena ada dugaan pelanggaran oknum sehingga menyebabkan antrean panjang di SPBU yang terjadi sejak beberapa pekan terakhir.

Baca juga: Kapolda Sumsel berharap jangan sampai ada praktik penimbunan BBM

Selain itu, satgas ini juga akan melakukan penegakan hukum bagi kendaraan yang melakukan pengisian berulang dan penimbunan BBM di setiap SPBU di wilayah itu.

"Tim satgas ini juga akan bergerak di setiap SPBU dan menindak kendaraan yang dicurigai mengisi berulang atau menimbun BBM subsidi," tegasnya.

Menyikapi antrean panjang di SPBU Kabupaten OKU, Sales Branch Manager Wilayah Dua Pertamina Sumbagsel, Ziko Aldilah menegaskan hal itu disebabkan masyarakat terlalu panik dengan isu kenaikan harga BBM sehingga melakukan pengisian secara berlebihan.

Zico memastikan saat ini penyaluran BBM subsidi di OKU tidak ada pengurangan, bahkan dipastikan lebih dari semestinya.

Penyaluran BBM subsidi ke seluruh SPBU di Kabupaten OKU setiap hari di atas 8 kiloliter (KL) atau melebihi kuota yang ditetapkan pemerintah.

"Terjadi over kapasitas dalam penyaluran BBM antara 18 hingga 26 persen dari kuota semestinya yang disalurkan Pertamina ke sembilan SPBU yang ada di OKU," kata dia.

Baca juga: Ratu Dewa: BLT BBM Subsidi utamakan kalangan masyarakat ekonomi rendah
Baca juga: BEM RI minta subsidi BBM dialihkan untuk sektor produktif