Jakarta (ANTARA) - Produsen kendaraan listrik asal Amerika Serikat, Tesla terus diterpa berbagai masalah, kali ini hadir pada kamera yang ada di kendaraan Tesla yang diindikasikan dapat menjadi mata-mata.
Kendati demikian, pembuat mobil itu membantah dengan menuliskan di halaman media sosial di China untuk berusaha meredakan masalah keamanan di pasar mobil terbesar di dunia dengan meyakinkan bahwa kamera yang ada di kendaraan Tesla tidak dapat aktif bagi mereka yang berada di luar Amerika Utara.
"Bahkan di Amerika Serikat, pemilik mobil dapat dengan bebas memilih apakah akan mengaktifkan penggunaan (sistem kameranya). Tesla dilengkapi dengan sistem keamanan jaringan dengan tingkat keamanan terdepan di dunia untuk memastikan perlindungan privasi pengguna," tulis pembuat mobil listrik di Weibo, yang dikutip dari Reuters, Kamis.
Dalam hal ini, Tesla memang sedang menghadapi pengawasan di China, di mana militer pada Maret melarang mobil Tesla memasuki kompleksnya, dengan alasan kekhawatiran keamanan atas kamera di kendaraannya.
Pada forum virtual di Beijing pada bulan Maret, yang diadakan tidak lama setelah laporan larangan itu muncul, pendiri Tesla Elon Musk menekankan motivasi bisnis perusahaan untuk melindungi privasi pengguna.
"Ada dorongan yang sangat kuat bagi kami untuk sangat merahasiakan informasi apa pun," kata Musk.
"Jika Tesla terbukti menggunakan mobil untuk memata-matai di China atau di mana pun, kami siap akan ditutup," tambah dia.
China adalah medan pertempuran utama untuk kendaraan listrik. Pada tahun 2020 Tesla menjual 30 persen dari total globalnya di negara tersebut.
Berita Terkait
BTOB pisah dengan Cube Entertainment hinggaintegrasi xAI pada X
Selasa, 7 November 2023 11:58 Wib
Luhut: Elon Musk datang ke Jakarta pada September
Senin, 14 Agustus 2023 16:25 Wib
Lambang 'X' dicopot dari gedung markasbesar Twitter
Selasa, 1 Agustus 2023 8:47 Wib
Marves Luhut sambangi Elon Musk Agustus finalkan investasi ke RI
Senin, 24 Juli 2023 12:53 Wib
Elon MusK: Twitter akan hapus akun yang tidak aktif
Selasa, 9 Mei 2023 10:38 Wib
Valuasi Twitter jatuh jadi Rp303 triliun
Senin, 27 Maret 2023 10:58 Wib
Tesla terlibat kecelakaan maut di China
Sabtu, 18 Februari 2023 19:49 Wib
Arab Saudi semakin serius ingin membeli klub Manchester United
Jumat, 17 Februari 2023 10:23 Wib