Pengusaha tempe kurangi produksi dampak kenaikan harga kedelai

id Pengusaha tahu dan tempe, kurangi produksi hingga 50 persen, dampak kenaikan harga kedelai, harapkan perhatian pemerinta,berita sumsel, berita palemba

Pengusaha tempe kurangi produksi  dampak kenaikan harga kedelai

Pedagang tempe keluhkan lonjakan harga kacang kedelai. (ANTARA/HO/20)

Baturaja (ANTARA) - Sejumlah pengusaha tahu dan tempe di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan terpaksa mengurangi produksi hingga hampir 50 persen dampak dari kenaikan harga kacang kedelai di pasaran sejak beberapa pekan terakhir.

"Sejak kedelai naik dari Rp7.000/Kg menjadi Rp9.500/Kg, saya terpaksa mengurangi produksi tahu dan tempe," kata Bukhori, salah seorang pelaku UMKM di Kecamatan Lubuk Raja, Ogan Komering Ulu (OKU), Kamis.

Dia mengemukakan, sebelum harga bahan baku tersebut naik, sekali produksi biasanya mampu menghabiskan sekitar 80-90 kilogram (Kg) kacang kedelai.

Namun, saat ini hanya sebanyak 50 Kg kacang kedelai yang dihabiskan untuk sekali produksi.

Ia berharap pemerintah dapat segera melakukan operasi pasar guna mengatasi lonjakan harga kacang kedelai di pasaran agar pengusaha tidak merugi.

"Kalau bisa ada bantuan bahan dari pemerintah sehingga modal yang kami keluarkan tidak banyak," harapnya.

Sementara itu, Bupati OKU, Kuryana Azis saat dikonfirmasi mengaku belum dapat berbuat banyak terkait lonjakan harga kacang kedelai di pasaran wilayah itu.

"Intruksi operasi pasar termasuk program bantuan kedelai kepada pelaku UMKM juga hingga saat ini belum ada," ujarnya.