Prabowo tidak akan mundur dari pilpres

id prabowo,prabowo subianto,capres,ratna sarumpaet

Prabowo tidak akan mundur dari pilpres

Arsip Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (tengah) bersama Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Djoko Santoso (kiri) dan Dewan Penasehat BPN Amien Rais (kanan) memberikan keterangan pers mengenai penganiayaan anggota BPN Ratna Sarumpaet di Jalan Kertanegara, Jakarta, Selasa (2/10/2018). Prabowo Subianto akan berkoordinasi dengan Kapolri untuk mengusut kasus penganiayaan Ratna Sarumpaet yang terjadi pada 21 September lalu di Bandung, Jawa Barat. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta/EM)

....Enak saja, memangnya apa? Ini persoalan kecil, bahwa ada insiden seperti ini mungkin Ratna juga berbohong baru kali ini, saya juga tidak tahu....
Jakarta (ANTARA News Sumsel) - Prabowo Subianto tidak akan mundur dari kontestasi Pemilu Presiden 2019 setelah adanya kasus Ratna Sarumpaet.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon menyatakan kasus Ratna merupakan persoalan kecil sehingga tidak selayaknya direspon berlebihan dengan pengunduran diri Prabowo.

"Enak saja, memangnya apa? Ini persoalan kecil, bahwa ada insiden seperti ini mungkin Ratna juga berbohong baru kali ini, saya juga tidak tahu," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis.

Dia menilai respon Prabowo membela dugaan penganiayaan yang dialami Ratna sebelum diakuinya bohong merupakan sikap jujur karena merasa terusik dengan pengakuan Ratna.

Baca juga: Kebohongan Ratna Sarumpaet trending topik

Menurut dia, sikap terusik Prabowo tersebut didasari adanya perlakuan yang tidak menyenangkan yang dialami Neno Warisman dan Novel Baswedan sehingga jangan sampai terulang kembali.

"Ada yang namanya indikator-indikator yang membuat orang mempunyai kekhawatiran, ketakutan, bahwa kekerasan ini bisa menjadi modus. Kami ingin mengungkap ini," ujarnya.

Fadli yang merupakan anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi itu meyakini kasus tersebut tidak akan menggerus elektabilitas Prabowo.

Baca juga: Prabowo-Fadli Zon dilaporkan ke Bareskrim

Hal itu karena masyarakat akan melihat apa yang dilakukan Prabowo adalah membela kemanusiaan dan menegakkan hukum yang sesuai kalau itu terjadi penganiayaan.

"Saya kira orang akan melihat seperti itu bahwa Prabowo memang mau membela. Tapi begitu kita tahu yang bersangkutan membohongi kita, ya kita juga harus meminta maaf," katanya.

Setelah kejadian ini, pihaknya akan lebih berhati-hati dalam menerima informasi.

Sebelumnya, Ketua DPP Partai Hanura Inas Nasrullah Zubir mendesak Prabowo mundur dalam kontestasi Pilpres 2019 karena ikut menyebarkan kebohongan Ratna.

Baca juga: Gara-gara Ratna, 3 Oktober diusulkan Hari Anti Hoaks Nasional