Jakarta (ANTARA News Sumsel) - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengusulkan tanggal 3 Oktober, saat Ratna Sarumpaet mengakui berbohong atas kabar penganiayaan yang menimpanya, sebagai Hari Anti Hoaks Nasional.
"Untuk mencegah peristiwa terulang dan untuk membangun budaya bermedia sosial yang positif maka pada tanggal 3 Oktober 2018 PPP mengusulkan untuk diperingati aray ditetapkan sebagai Hari Anti Hoaks Nasional," kata Wakil Sekjen DPP PPP Achmad Baidowi di Jakarta, Rabu.
Menurut dia kebohongan yang dilakukan Ratna Sarumpaet telah menggegerkan masyarakat Indonesia di tengah penanganan pascabencana di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
Ironisnya, lanjut Sekretaris Fraksi PPP DPR RI itu, kebohongan Ratna Sarumpaet dianggap sebagai sebuah kebenaran oleh elit politik tanpa ditelusuri kebenarannya.
Yang lebih tragis, kata Baidowi, pengakuan bohong Ratna Sarumpaet justru dijadikan akrobat politik untuk menghantam lawan.
"Sebuah pertunjukan politik yang barbar, tidak etis, dan jauh dari beradab, padahal kita sedang membangun iklim politik yang kondusif, beretika, dan beradab," katanya dalam pernyataan tertulis.
Ia berharap pengakuan Ratna Sarumpaet atas kebohongannya menyadarkan publik Indonesia bahwa hoaks telah menjadi pemicu perpecahan.
Berita Terkait
Hukum kemarin , Ratna Sarumpaet bebas hingga evakuasi Bus Sriwijaya
Jumat, 27 Desember 2019 9:40 Wib
Ratna Sarumpaet bebas bersyarat dari LP
Kamis, 26 Desember 2019 15:33 Wib
Kemarin jadi perhatian, pemeriksaan lanjutan 'Ikan Asin' hingga upaya banding Ratna Sarumpaet
Kamis, 18 Juli 2019 7:48 Wib
Jangan ada lagi dusta setelah Ratna Sarumpaet
Rabu, 17 Juli 2019 14:50 Wib
Ratna tolak dirinya disebut pemicu keonaran
Kamis, 11 Juli 2019 20:53 Wib
Atiqah Hasiholan bersyukur ibunya Ratna Sarumpaet divonis dua tahun
Kamis, 11 Juli 2019 18:48 Wib
Kuasa hukum: Ratna Sarumpaet terbukti tidak timbulkan keonaran
Kamis, 11 Juli 2019 16:38 Wib
Tompi berharap Ratna tidak dihukum
Kamis, 11 Juli 2019 14:57 Wib