Warga Lalan Muba-pun nikmati BBM satu harga

id bbm,berita sumsel,berita palembang,berita antara,bbm satu harga,harga bbm,pertamina,wilayah 3 t

Warga Lalan Muba-pun nikmati BBM satu harga

Petugas melakukan pengisian perdana BBM ke dalam tangki kendaraan roda dua di SPBU Kompak, Sukajadi, Lalan, Musi Banyuasin (Muba), Sumatra Selatan, Jumat (7/9). (ANTARA News Sumsel/Nova Wahyudi/dol/18)

Nanti total yang akan dibangun sebanyak 160 penyalur BBM satu harga yang merata seluruh Indonesia khususnya di wilayah "3 T" (tertinggal, terdepan dan terluar)
Palembang (ANTARA News Sumsel) - Bahan bakar minyak satu harga adalah kebijakan menyeragamkan harga jual resmi BBM untuk premium dan solar di beberapa daerah, terutama pelosok di Indonesia.

Program BBM satu harga ini tentunya menjadi perhatian khusus pemerintah agar masyarakat di wilayah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar) bisa merasakan harga BBM yang sesuai dengan ketentuan pemerintah dalam rangka pemerataan dan asas keadilan.

Kebijakan BBM satu harga ini tertuang dalama peraturan Menteri ESDM Nomor 36 Tahun 2016 tentang percepatan pemberlakuan satu harga jenis bahan bakar minyak tertentu dan jenis BBM khusus penugasan secara nasional.

Peraturan Menteri ESDM Nomor 36 Tahun 2016 memberikan kewewenangan kepada Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas untuk menugaskan badan usaha menyediakan BBM di lokasi baru dan dapat mencabut penugasan badan usaha jika tidak melaksanakan kegiatan sesuai ketentuan.
Petugas melakukan pengisian perdana BBM ke dalam tangki kendaraan roda dua di SPBU Kompak, Sukajadi, Lalan, Musi Banyuasin (Muba), Sumatra Selatan. (ANTARA News Sumsel/Nova Wahyudi)

Melalui program BBM satu harga pemerintah berkomitmen untuk terus menambah jumlah lembaga penyalur bahan bakar minyak di seluruh Indonesia. Dari target 73 penyalur pada 2018 telah beroperasi sebanyak 22 penyalur BBM satu harga.

Untuk wilayah Sumatera bagian Selatan (Sumbagsel) tercatat empat lokasi program BBM satu harga ini yaitu di Desa Malakoni, Pulau Enggano, kemudian Desa Sukajadi, Kecamatan Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin dan Musirawas Utara serta Pesisir Barat, Lampung.

Sementara untuk Provinsi Sumatera Selatan ditargetkan ada dua penyalur BBM satu Harga yaitu penyalur satu harga di Desa Sukajadi Kecamatan Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin yang sekarang diresmikan dan satu lagi di Kecamatan Nibung, Kabupaten Musirawas Utara yang dalam proses pembangunan.

Masyarakat Desa Sukajadi Kecamatan Lalan harus menempuh jarak 55 kilometer menuju SPBU terdekat untuk mendapatkan BBM. Masyarakat di desa itu selama ini mendapatkan BBM dengan membelinya di warung-warung pengecer yang harganya Rp10 ribu per liter untuk premium.
Pjs General Manager PT Pertamina (persero) Marketing Operation Region (MOR) II Sumbagsel Hendrix Eko V (kedua kiri) melakukan pengisian perdana BBM ke dalam tangki kendaraan roda empat saat peresmian BBM satu harga di SPBU Kompak, Sukajadi, Lalan, Musi Banyuasin (Muba), Sumatra Selatan. (ANTARA News Sumsel/Nova Wahyudi)

Sehubungan dengan hal itu pula Pertamina kembali memfasilitasi berdirinya lembaga penyalur BBM satu harga di Kecamatan Lalan, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

SPBU Kompak 26.307.29 di Desa Sukajadi, Kecamatan Lalan ini menjadi peresmian program BBM satu harga yang kedua di wilayah Sumbagsel setelah sebelumnya pada tahun di 2017 diresmikan lembaga penyalur di Desa Malakoni, Pulau Enggano.

Pembangunan SPBU Kompak di Kabupaten Musi Banyuasin merupakan bukti begitu besarnya perhatian pemerintah terhadap masyarakat di kabupaten tersebut sehingga dapat memperoleh BBM secara adil dengan harga sesuai ketetapan Pemerintah, kata Kepala Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas, M Fanshurullah Asa.

BBM satu harga yang diresmikan di Lalan merupakan ke 69 yang siap beroperasi. Nanti total yang akan dibangun sebanyak 160 penyalur BBM satu harga yang merata seluruh Indonesia khususnya di wilayah "3 T" (tertinggal, terdepan dan terluar).

"Program ini adalah program pusat, program Indonesia yang akan bermanfaat bagi rakyat. Mari kita jaga dan monitor bersama agar SPBU Kompak ini tepat sasaran penggunaannya," katanya.

Ia menuturkan, bahwa SPBU Kompak adalah bentuk nyata keadilan bagi masyarakat. "Dahulu harga Premium di pengecer minimal harganya Rp10.000 perliter, sekarang masyarakat bisa menikmati Premium dengan harga Rp6.450 perliter, Solar Rp5.150 perliter, dan Rp8.000 perliter untuk Pertalite dengan jaminan kualitas dan suplai yang lebih terjamin," ujarnya.

            Tepat Sasaran
Badan Pengatur Hilir (BPH) Minyak Bumi dan Gas berharap penerapan bahan bakar minyak satu harga yang sudah diresmikan harus tepat sasaran bagi rakyat kecil yang tidak mampu.

"Ini harus tepat sasaran kepada rakyat kecil, sedangkan bagi yang mampu bisa menggunakan BBM Pertalite dengan harga Rp8.000 perliter," tutur M Fanshurullah Asa.

Ia menjelaskan, BBM satu harga ini adalah untuk rakyat kecil terutama di desa guna meningkatkan kesejahteraan dan menggerakan pertumbuhan ekonomi.

Dengan beroperasinya SPBU ini diharapkan akan membawa dampak positif bagi perekonomian serta meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat di Kecamatan Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin.

"Kami mengharapkan agar pemerintah kabupaten dan masyarakat Musi Banyuasin ikut serta mengawasi ketersediaan dan pendistribusian BBM di tingkat penyalur satu harga ini agar tidak disalahgunakan," ujarnya.

Sementara itu Pjs. General Manager Marketing Operation Region (MOR) II Sumbagsel Hendrix Eko V mengatakan, kehadiran SPBU Kompak ini agar dapat dinikmati masyarakat dalam memenuhi kebutuhan bahan bakar kendaraannya dengan harga yang sama dengan di kota.

SPBU Kompak ini merupakan Program BBM satu harga yang kedua di wilayah Sumbagsel setelah pada 2017 diresmikan lembaga penyalur di Desa Malakoni, Pulau Enggano, Provinsi Bengkulu, jelasnya.

Ia menyampaikan, rencananya untuk dua lokasi lagi yaitu Musirawas Utara dan Lampung juga akan diresmikan pada 2018 ini.

Lebih lanjut ia menjelaskan, proses distribusi BBM ke SPBU Kompak ini tidaklah mudah karena harus menggunakan drum yang diangkut dengan tongkang yang disuplai dari Terminal BBM Kertapati Palembang.

"Pengirimannya membutuhkan waktu yang cukup lama atau setidaknya 20 jam dari TBBM Kertapati menuju dermaga di Desa Sukajadi, Kecamatan Lalan. Kondisi cuaca dan pasang surut sungai juga menjadi pertimbangan kami, karena aspek keselamatan tetap menjadi prioritas," ujarnya.

Sementara itu, Kades Sukajadi, Warsum menuturkan, selama ini BBM yang dijual di daerah tersebut berasal dari Palembang yang diangkut menggunakan tongkang.

Masyarakat di desa itu membeli BBM di pedagang pengecer untuk premium dengan harga Rp9.000 sampai Rp10 ribu perliter.

Dengan hadirnya SPBU Kompak yang menjual BBM satu harga ini tentunya sangat membantu masyarakat di daerah tersebut.

"Harga BBM satu harga lebih murah dan lokasi SPBUnya juga dekat dengan perkampungan masyarakat dan ini sangat membantu sekali masyarakat dalam mendapatkan bahan bakar minyak," ujarnya.

Hal senada juga diutarakan warga lainnya, Umaro yang juga menyambut baik kehadiran BBM satu harga di desanya tersebut.

Ia menuturkan, dulu untuk membeli premium itu harus mengeluarkan biaya sebesar Rp10 ribu perliter, dan sekarang harganya Rp6.450 perliter, jadi hampir bisa membeli dua liter BBM.

"Harga BBM lebih murah dan lebih dekat lokasinya sehingga uang yang selama ini untuk membeli BBM bisa dimanfaatkan untuk keperluan lainnya seperti untuk uang saku anak-anak dan lainnya," katanya.

Presiden Direktur PT Bani Citra Buana yang juga pemilik SPBU Kompak, Bani Idham F Bayumi menyampaikan, untuk BBM itu diangkut dengan menggunakan tongkang dari Keramasan, Palembang.

"Tentunya untuk BBM itu nantinya disesuaikan, melihat kondisi stoknya dan daya tampung, kalau memang sudah mulai menipis baru diisi kembali sehingga bisa memenuhi kebutuhan masyarakat," jelasnya.

Sementara itu, Ketua DPD II Hiswana Migas Sumbagsel Bayumi Usman Diah menyampaikan, adanya SPBU Kompak BBM satu harga ini adalah mimpi masyarakat yang jauh dari kota dalam mendapatkan BBM.

BBM satu harga ini mimpi masyarakat menjadi kenyataan dengan harga premium Rp6.450 perliter. Mana ada harga premium dengan Rp6.450 perliter di daerah pedalaman.

"Sekarang masyarakat bisa mendapatkan BBM satu harga itu untuk harga premium Rp6.450 perliter, karena itu pihaknya menyambut baik keberadaan SPBU kompak yang diresmikan tersebut, ujarnya.

Sementara itu, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin,Yusman Srianto menyatakan, pihaknya menyambut baik atas peresmian SPBU kompak BBM satu harga ini sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat.

"Kami memiliki tanggung jawab untuk memonitor seluruh titik penyalur BBM satu harga di Sumbagsel. Tentunya bagi yang sudah berjalan seperti di Enggano dan Lalan ini kami akan terus pastikan suplainya, dan bagi dua wilayah lainnya akan kami targetkan selesai tahun ini, sehingga total empat titik di Sumbagsel seluruhnya akan selesai pada tahun ini," ujar Hendrix menambahkan.

Sesuai dengan Permen ESDM No.136 Tahun 2016 tentang Percepatan Pemberlakuan Satu Harga JBT dan JBKP Secara Nasional, Pertamina ditargetkan mendirikan lembaga penyalur di 150 titik di seluruh Indonesia selama 3 tahun dari 2017-2019. Pada tahun 2017 ditargetkan 54 lokasi,tahun 2018 sebanyak 67 lokasi dan 29 lokasi pada tahun 2019.