Juventus juara Liga Italia tujuh kali beruntun

id juventus,berita sumsel,berita palembang,seri a,liga italia,juara italia,Federico Ceccherini

Juventus juara Liga Italia tujuh kali beruntun

Pemain Juventus malaju. (ANTARA/Reuters)

Milan  (Antara/Reuters) - Juventus memastikan gelar Liga Italia mereka untuk ketujuh kalinya secara beruntun, dan gelar ganda (double) yakni di liga dan piala domestik untuk keempat kalinya secara beruntun, dengan satu pertandingan tersisa ketika mereka bermain imbang 0-0 di markas AS Roma yang memberikan satu poin yang mereka butuhkan pada Minggu.

Pesaing terdekat Napoli, favorit para penggemar netral berkat pendekatan mereka yang lebih flamboyan, menang 2-0 di markas Sampdoria dan mengukir rekor baru di sejarah mereka untuk koleksi poin terbanyak, namun hal itu tidak berarti banyak ketika mereka tertinggal empat poin dari Juve dengan satu pertandingan tersisa.

Napoli, yang pertandingannya sempat dihentikan pada babak kedua karena yel-tel anti Napoli dari para penggemar tuan rumah, akan mengakhiri musim sebagai "runner up" untuk kedua kalinya dalam tiga musim di bawah pelatih Maurizio Sarri.

Juventus, yang telah 34 kali menjuarai Liga Italia, mempertahankan rekor sempurna mereka di kancah domestik dalam empat musim di bawah asuhan Massimiliano Allegri. Mereka juga dua kali mencapai final Liga Champions selama periode tersebut.

Allegri kerap berbicara mengenai pentingnya "mengelola permainan" dan itulah yang dilakukan Juventus saat mereka bertahan, melakukan persyaratan minimal dari mereka.

Tim peringkat ketiga Roma, yang telah memastikan diri lolos ke Liga Champions musim depan, mendominasi babak pertama dan Edin Dzeko, Radja Nainggolan, serta Lorenzo Pellegrini gagal memaksimalkan peluang ketika tuan rumah terlihat begitu berbahaya.

Paulo Dybala mencetak gol pada menit kedua setelah turun minum namun ia dinyatakan offside, dan Roma harus bermain dengan sepuluh pemain ketika Nainggolan, yang telah mendapat kartu kuning, diusir keluar lapangan karena pelanggaran kerasnya terhadap Dybala pada menit ke-68. Tensi permainan mereda setelahnya, ketika Juve lebih banyak bertahan.

Pemain Napoli Arkadiusz Milik dan Raul Albiol mencetak gol pada babak kedua untuk mengamankan tiga poin di Stadion Marassi, namun peluang mereka telah lenyap akibat kekalahan 0-3 di markas Fiorentina dan hasil imbang 2-2 dengan Torino pada dua pertandingan mereka sebelumnya.

Wasit menghentikan pertandingan pada babak kedya karena yel-yel para penggemar -- yang secara resmi dinamai diskriminasi teritorial -- dan presiden Sampdoria Massimo Ferrero masuk ke dalam lapangan dan memohon agar hal itu dihentikan.

Juventus memiliki 92 poin dari 37 pertandingan sedangkan Napoli memiliki 88 poin -- unggul dua poin dibanding pencapaian terbaik mereka sebelumnya -- Roma 74 poin , Lazio 72 poin, dan Inter Milan 69 poin.

Lazio membuang peluang untuk mengamankan peringkat keempat dan spot terakhir di Liga Italia untuk fase grup Liga Champions musim depan, ketika mereka ditahan imbang 2-2 di markas tim yang terancam degradasi Crotone, untuk memberikan harapan kepada Inter Milan yang kalah 1-2 dari Sassuolo pada Sabtu.

Inter akan mengunjungi Lazio untuk pertandingan terakhir mereka Minggu depan dan kemenangan akan mendongkrak mereka ke peringkat keempat berkat keunggulan rekor head to head.

Senad Lulic membawa Lazio unggul melalui eksekusi penalti pada menit ke-17, kemudian Crotone membalas melalui Simy dan Federico Ceccherini sebelum gol brilian dari Sergej Milinkovic-Savic menyelamatkan satu poin untuk Lazio enam menit sebelum pertandingan usai.

Crotone, yang berada di peringkat ke-18 dari 20 tim, terdorong ke spot degradasi terakhir dengan 35 poin setelah Cagliari (36 poin) meninggalkan zona merah dengan kemenangan 1-0 di markas Fiorentina berkat gol Leonardo Pavoletti pada menit ke-37.

Rasa frustrasi Fiorentina memuncak ketika Jordan Veretout diusir keluar lapangan akibat pelanggarannya terhadap Joao Pedro, yang memicu pertikaian di tepi lapangan.

SPAL kalah 1-2 di markas Torino dan memiliki koleksi poin yang sama dengan Crotone, namun mereka unggul rekor head to head sehingga dapat menduduki peringkat ke-17. Verona dan Benevento telah terdegradasi.