Bogor (ANTARA News Sumsel) - Presiden Joko Widodo kembali mengecam rencana tindakan sepihak Amerika Serikat terkait pemindahan kedutaan besar Amerika Serikat ke Yerusalem.
"Indonesia mengecam keras keputusan ini, keputusan pemindahan ini melanggar berbagai resolusi Dewan Keamanan dan majelis umum PBB," kata Presiden saat membuka pertemuan trilateral ulama Indonesia, afghanistan dan Pakistan di Istna Bogor, Jawa Barat, Jumat.
Kepala Negara mendesak Dewan Keamanan dan majelis umum PBB untuk membahas isu tersebut dan mengambil langkah selanjutnya.
"Saya juga minta meminta negara lain untuk tidak mengikuti pemindahan kedutaan besarnya ke Yerusalem," tegas Jokowi.
Menurut Jokowi, pemindahan ini juga mengganggu proses perdamaian dan bahkan mengancam perdamaian itu sendiri.
"Kita bersama rakyat Indonesia akan terus berjuang bersama rakyat Palestina dan Palestina kan selalu ada dalam setiap helaan nafas diplomasi Indonesia," kata Presiden.
Pada Jumat ini akan dilakukan Aksi bela Palestina 11 Mei (Aksi 115), yang merupakan unjuk rasa sebagai respons atas pemindahan ibu kota Israel ke Yerussalem.
Para demonstran menilai pemindahan tersebut dilakukan secara ilegal tanpa persetujuan internasional dan merupakan tindakan sepihak itu dimotori oleh Presiden AS Donald Trump yang memicu kontroversi di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Berita Terkait
Presiden Jokowi terima kunjungan kenegaraan Gubernur Jenderal Australia
Jumat, 17 Mei 2024 10:02 Wib
Presiden tugaskan Grace Natalie-Juri Ardiantoro jadi Stafsus Presiden
Rabu, 15 Mei 2024 16:12 Wib
Menteri Keuangan laporkan kepada Presiden sorotan publik terhadap Bea Cukai
Rabu, 15 Mei 2024 15:57 Wib
BPJS Kesehatan: KRIS tidak hapus jenjang kelas layanan
Senin, 13 Mei 2024 15:37 Wib
Presiden: impor beras tak sampai 5 persen kebutuhan nasional
Senin, 13 Mei 2024 15:21 Wib
Presiden tegaskan tidak ada pengajuan percepatan Pilkada
Rabu, 8 Mei 2024 11:37 Wib
Jokowi tekankan anggaran jangan dipakai rapat dan studi banding
Senin, 6 Mei 2024 14:03 Wib
Presiden Jokowi: Jangan sampai alkes tak berguna karena kurang dokter
Senin, 6 Mei 2024 12:35 Wib