Satgas pangan sidak JM Kenten

id satgas pangan,jm kenten,dinkes palembang,bppom palembang

Satgas pangan sidak JM Kenten

Satuan tugas pangan terdiri dari BPPOM dan Dinas Kesehatan melakukan sidak di JM Kenten, Kamis. (Aziz Munajar)

....Sidak kali ini hanya untuk memastikan bahwa kemasan yang dijual aman, bisa dilihat dari stiker kemasan, bentuk, tanggal izin edar....
Palembang (ANTARA News Sumsel) - Satuan tugas pangan provinsi sumatera Selatan melakukan sidak di pusat perbelanjaan JM Kenten untuk mengecek makanan yang melanggar izin edar. 

"Sidak kali Ini merupakan hasil temuan satgas pangan karena adanya aduan dari masyarakat yang menemukan makanan izin edarnya habis, bukan kadaluarsa " kata Kepala Dinas Perdagangan Sumatera Selatan, Yustinus, Kamis.

Dalam sidak tersebut pihak satgas pangan menarik 5 jenis produk makanan yang izin edarnya habis yakni makanan kaleng ikan merek Del Monte, Cip Sarden, Super Bihun cap burung Hong, Teh Chrysanthemum,  dan makanan kemasan rusak kerupuk udang. 

Yustinus menjelaskan selama ini Palembang aman dari ikan kemasan yang bermasalah. Walaupun tidak ditemukan kita akan tetap melakukan sidak kalau memang masih menjual, akan di tegur.

Satgas pangan akan bekerja mengawasi makanan dari Ilir dan juga ke ulu, tidak hanya ke pasar tradisional dan modern,  termasuk pengecekan langsung ke pihak distributor. 

Sementara Kepala BPPOM Palembang Dewi Prawitasari menerangkan  sidak yang dilakukan hari ini tidak berkaitan dengan surat edaran yang dikeluarkan BPOM pusat beberapa waktu lalu mengenai Ikan Makarel yang mengandung parasit cacing. 

"Sidak kali ini hanya untuk memastikan bahwa kemasan yang dijual aman, bisa dilihat dari stiker kemasan, bentuk, tanggal izin edar. Sekali lagi bukan untuk menarik ikan kemasan yang bermasalah seperti berita sebelumnya, karena sejauh ini Kota Palembang aman" ujar Dewi.

Kebetulan pada sidak kali ini memang ditemukan ada makanan yang labelnya tidak sesuai ketentuan, stiker produk bermasalah dan izin edarnya yang sudah lewat dan harus diurus oleh produsen," kata Dewi. 

Dewi juga menghimbau masyarakat agar tidak resah dengan makanan kaleng ikan bermasalah seperti yang gencar di beritakan, karena pihaknya terus bekerja bersama satgas pangan untuk mencegah hal tersebut terjadi. 

Hak serupa dinyatakan oleh kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang  Letizia yang juga ikut dalam sidak tersebut. 

Ia meyakinkan jika di Kota Palembang belum ada temuan 27 merek makanan kaleng ikan bermasalah seperti yang terjadi di Batam.  

Ditempat yang sama Supervisor JM Kenten Kusnady mengaku pihaknya merasa kecolongan dengan sidak satgas pangan kali ini, pihaknya tidak tahu jika ada produk yang mereka jual bermasalah dalam izin edar. 

"Kita tidak tau kalau nomor registrasi tersebut habis. Padahal selama ini kita selalu melakukan pengecekan. Kedepannya kita akan meningkatkan pengawasan sebelum dipasang di estalase," jelas Kusnady.