BI Sumsel siapkan uang tunai Rp5,5 triliun

id rupaih, mata uang indonesia,peredaran aung rupiah,Bank Indonesia,Muhammad Seto Pranoto,Rudy Hairudi,berita palembang,berita sumsel,rupiah

BI Sumsel siapkan uang tunai Rp5,5 triliun

Petugas Bank umum mengangkut sejumlah uang rupiah di loket Gedung Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sumsel, Palembang. (Antarasumsel.com/Feny Selly/Ag/17)

Palembang (Antaranews Sumsel) - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sumatera Selatan menyiapkan uang tunai sebesar Rp5,5 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang liburan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018.

Deputi Direktur Pengelolaan Uang Rupiah BI Sumsel Muhammad Seto Pranoto di Palembang, Rabu, mengatakan alokasi tersebut meningkat sekitar 10 persen dibanding tahun 20l6.

"Ada beberapa indikator kenaikan di antaranya karena harga kebutuhan yang mengalami kenaikan, tingkat inflasi dan tarif angkutan udara juga naik di penghujung tahun ini," ujar dia.

Selain itu, menurut Seto, pertumbuhan kebutuhan uang tunai yang tak begitu signifikan karena adanya transaksi nontunai mengalami peningkatan.

"Sebelumnya membayar tiket perjalanan secara tunai, tapi sekarang cukup nontunai saja melalui aplikasi perusahaan jasa perjalanan. Semua cukup lewat handphone dan tak perlu tarik tunai. Memang pertumbuhan uang tunai tetap ada tapi tak setinggi tahun sebelumnya," ujar dia.

Kemudian, estimasi untuk kebutuhan uang kartal tahun 2018 di Sumsel akan mengalami kenaikan yakni berkisar 5-7 persen. Hal tersebut tak lepas dari pertumbuhan ekonomi serta adanya momentum pilkada.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Selatan Rudy Hairudi menambahkan terkait pilkada yang berlangsung tahun 2018 itu memiliki "downside risk" di antaranya risiko ketidakstabilan keamanan dan ketertiban menjelang dan pasca pilkada di samping investor yang cenderung bersikap "wait and see".

Kesimpulannya mengenai outlook 2018, secara keseluruhan, ekonomi Sumatera Selatan pada tahun 2018 diperkirakan tetap mengalami pertumbuhan dengan kisaran 5,3-5,6 persen dengan kecenderungan mendekati batas bawah.

Sedangkan, inflasi IHK Sumatera Selatan diperkirakan cukup terkendali dalam rentang 3,5 persen ? 1 persen di tahun 2018 apabila kebijakan pangan tetap kuat dan tidak terdapat isu kenaikan "administered prices".