Jakarta (ANTARA) - Dokter dari Rumah Sakit Mata Cicendo Dr Elsa Gustianty mengatakan edukasi tentang glaukoma penting untuk publik agar kebutaan akibat glaukoma dapat ditekan.
"Tujuannya adalah meningkatkan awareness atau kesadaran masyarakat terhadap penyakit glukoma sehingga mereka terdorong untuk memeriksakan diri," ujarnya dalam "Cegah Kebutaan Akibat Glaukoma" yang disiarkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Jakarta, Jumat.
Elsa menyebut secara global 80 juta orang mengidap kondisi itu. Di Indonesia, kata Elsa, glaukoma adalah penyebab kebutaan terbanyak nomor dua. Adapun penyebab terbanyak adalah katarak.
Selain untuk deteksi dini, lanjutnya, edukasi juga penting agar pasien mau datang ke dokter untuk kontrol.
Menurutnya, terdapat dampak psikologis yang ditimbulkan penyakit itu. Ketika seseorang divonis terkena glaukoma, kata dia, maka ada pasien yang tidak mau kontrol karena merasa usahanya sia-sia saja, karena tidak akan ada perubahan.
"'Ngapain ya diobatin?', ngapain ya dioperasi kalau tetap tidak bisa lihat?. Padahal kita itu usahanya adalah mempertahankan. Memang bukan mengobati menjadi kembali seperti dulu, tapi mencegah supaya tidak lebih buruk," ucap Elsa.
Berita Terkait
Liga Italia pekan ke-31: duel ibukota hingga Juventus vs Fiorentina
Sabtu, 6 April 2024 1:16 Wib
Selama Piala Asia U-23 PSSI dan PT LIB tunda laga Liga 1 pekan ke-31
Minggu, 31 Maret 2024 5:33 Wib
Liga Spanyol pekan ke-30: Barcelona vs Las Palmas, Madrid hadapi Bilbao
Sabtu, 30 Maret 2024 15:56 Wib
RRI Palembang gelar Pekan Tilawatil Quran hadirkan kategori difabel
Kamis, 14 Maret 2024 14:01 Wib
Rupiah awal pekan melemah di tengah naiknya PMI manufaktur AS
Senin, 4 Maret 2024 10:02 Wib
Kilang Pertamina Plaju gelar pekan kampanye K3
Kamis, 22 Februari 2024 16:47 Wib
Salah diharapkan kembali berlatih bersama Liverpool pekan depan
Sabtu, 10 Februari 2024 7:59 Wib
Ratusan kendaraan diprediksi melintasi Tol Cipali pada libur panjang
Kamis, 8 Februari 2024 10:09 Wib