ITS Surabaya gelar kontes mobil hemat energi

id its, its surabaya, kontes mobil hemat energi

ITS Surabaya gelar kontes mobil hemat energi

Ilustrasi (Foto Antarasumsel.com/16/Yudi Abdullah)

...KMHE 2017 ada dua kelas kategori, yakni prototype dan kategori urban...
Surabaya (ANTARA Sumsel) - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dipercaya Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menjadi tuan rumah penyelenggaraan "Kontes Mobil Hemat Energi" (KMHE) 2017 yang diikuti 77 tim dari 43 perguruan tinggi se-Indonesia.
        
Direktur Kemahasiswaan Ditjen Belmawa Kemenristekdikti Didin Wahidin usai membuka KMHE 2017 di Sirkuit Kenpark Surabaya, Rabu mengatakan tujuan utama kontes ini adalah untuk saling belajar dan bertukar ilmu antarperguruan tinggi.
        
"Sehingga, kualitas pembelajaran yang terkait dengan otomotif itu tidak terlalu jomplang antarsatu bagian Indonesia dengan bagian lain. Harapannya seperti itu," kata Didin.
        
Dia melanjutkan pada kontes hemat energi, pihaknya ingin membangun kesadaran bagi penggemar otomotif untuk ikut melestarikan sumber daya alam. Kompetisi ini juga bagian dari upaya membangun solidaritas perguruan tinggi.
        
"Karena ini bukan kompetisi hari ini untuk hari ini, tapi besok ada kompetisi lebih luas di level internasional, maka ini adalah upaya membangun solidaritas antarsesama anak bangsa agar bisa bersaing di tingkat internasional," ujarnya.
        
Didin menjelaskan, setelah muncul solidaritas, efek lain yang muncul adalah terbangunnya kepercayaan diri bagi anak-anak bangsa. Dengan begitu, mereka tidak minder ketika harus bersaing dengan bangsa-bangsa lain dan bisa menang. "Contohnya sudah ada. UPI juara di level internasional. ITS juga juara beberapa waktu lalu," tuturnya.
        
Disinggung masalah pengembangan kreatifitas mahasiswa, Didin mengaku belum memiliki wahana karena baru lomba-lomba seperti ini. Dia mengatakan, kelemahan itu tercermin dari kurangnya menghargai hak cipta, apresiasi belum tinggi, serta minimnya peran pemodal untuk membiayai kegiatan lomba.
        
"Keikutsertaan pemodal untuk mencoba memodali ini semua harus diteruskan sampai hilirisasi hingga peningkatan derajat teknologinya. Kalau bisa sampai ke tingkat yang bisa dimanfaatkan secara langsung. Mobil-mobil karya mahasiswa ini kan masih sederhana," ucapnya.
        
Ketua Pelaksana KMHE 2017, Fahmi Mubarok memaparkan, jumlah peserta sebenarnya 80 peserta dari 43 perguruan tinggi. Angka ini naik dibanding tahun 2016, tahun itu hanya ada 60 peserta dari 38 perguruan tinggi baik negeri dan swasta. Sayangnya ada tiga tim yang tidak bisa ikut pada hari H.
        
Di KMHE 2017 ada dua kelas kategori, yakni prototype dan kategori urban. Masing-masing kelas kategori dibagi menjadi tiga bidang lomba, antara lain motor berbahan bakar, motor listrik dan motor hybrid. Jadi, total ada enam kelas yang dilombakan dan semuanya dipusatkan
   
Pihaknya menarget, ajang KMHE ini adalah persiapan untuk ikut Shell Eco Marathon Asia. "Target kami adalah mobil yang masuk KMHE ini sudah siap secara kategori technical inspection dan lolos di Shell Eco Marathon Asia," kata Dosen Teknik Mesin ITS ini.