Palembang (ANTARA Sumsel) - Sebanyak 16 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Palembang mengejar status akreditasi dari Kementerian Kesehatan agar lebih maksimal dalam melayani masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang Letizia di Palembang, Jumat, mengatakan puskesmas itu sebelumnya telah mengantongi sertifikat ISO 9001:2008.
"Agustus lalu yang sudah diberikan penilaian pada delapan puskesmas yaitu Puskesmas Bukit Sangkal, Kalidoni, Basuki Rahmat, Kampus, Gandus, Ariodillah, Skip dan Pakjo," kata Letizia.
Kemudian akan dilanjutkan pada delapan puskesmas lainnya yakni di Taman Bacaan, Punti Kayu, Boom Baru, Talang Ratu, Sako, 5 Ilir dan Naga Sewidak.
"Hasil penilaian kemungkinan akan keluar di akhir tahun," kata dia.
Ia mengatakan, penilaian akreditasi Kemenkes meliputi bidang administrasi, pelayanan kesehatan masyarakat dan kesehatan pribadi.
Ke-16 puskesmas ini harus memenuhi beberapa kreteria penilaian tersebut untuk dinyatakan lulus akreditasi.
"Ada empat kreteria yaitu tingkat dasar, madya, utama dan paripurna. Mereka harus mendapatkan nilai bagus agar menduduki salah satu diantara kreteria itu," ujar dia.
Terkait target ini, Pemerintah Kota Palembang mendorong penempatan dokter di setiap puskesmas untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat.
Wali Kota Palembang Harnojoyo mengatakan, upaya itu dapat terealisasi di tahun ini karena alokasi dana APBD bidang kesehatan sebesar 25,35 persen dari APBD Tahun 2017.
"Layanan kesehatan merupakan salah satu fokus kami untuk terus ditingkatkan. Keberadaan tenaga dokter tentunya menjadi salah satu indikatornya," ujar Wali Kota.
Sebelumnya layanan dokter hanya dijumpai di 41 puskesmas utama, tapi pada 2017 sudah ada di 70 puskesmas pembantu.
Berita Terkait
BPJS Kesehatan Palembang evaluasi kepesertaan JKN kepala desa
Jumat, 17 Mei 2024 21:25 Wib
KPK periksa Kepala Manajemen Risiko Taspen soal investasi Rp1 triliun
Kamis, 16 Mei 2024 12:45 Wib
Video A3 Ahok bisa jadi inspirasi para calon kepala daerah
Rabu, 8 Mei 2024 8:27 Wib
Tim SAR temukan korban hilang diterkam buaya di Ende meninggal
Senin, 6 Mei 2024 14:55 Wib
Jokowi tekankan anggaran jangan dipakai rapat dan studi banding
Senin, 6 Mei 2024 14:03 Wib
Pemancing ikan hilang di NTT setelah diterkam buaya
Minggu, 5 Mei 2024 11:01 Wib
Pertama kali, kepala daerah keluarkan aturan larang menjual BBM eceran
Sabtu, 4 Mei 2024 23:02 Wib
Kepala Media dan Diplomasi Publik Kedubes UEA kunjungi ANTARA
Jumat, 3 Mei 2024 13:35 Wib