New York (Antara/Xinhua) - Kurs dolar AS diperdagangkan bervariasi atau "mixed" terhadap mata uang utama lainnya pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena data ekonomi AS yang lemah membuat prospek kebijakan Federal Reserve tidak menentu.
Di sisi ekonomi, pendapatan pribadi AS menurun kurang dari 0,1 persen pada Juni, di bawah perkiraan kenaikan 0,3 persen, menurut Departemen Perdagangan pada Selasa (1/8).
Sementara itu, pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) pada Juni meningkat 8,1 miliar dolar AS atau 0,1 persen.
Para analis mengatakan investor menjadi kurang yakin bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga acuannya lagi tahun ini. Ekspektasi kenaikan suku bunga pada Desember mencapai 52 persen pada Selasa (1/8), menurut program FedWatch CME Group.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,10 persen menjadi 92,956 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1810 dolar AS dari 1,1825 dolar AS, dan poundsterling Inggris naik menjadi 1,3218 dolar AS dari 1,3193 dolar AS. Dolar Australia turun menjadi 0,7977 dolar AS dari 0,7990 dolar AS.
Dolar AS dibeli 110,23 yen Jepang, lebih rendah dari 110,37 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9652 franc Swiss dari 0,9663 franc Swiss, dan naik tipis menjadi 1,2526 dolar Kanada dari 1,2478 dolar Kanada.
Berita Terkait
Rupiah merosot pengaruh keragu-raguan penurunan suku bunga AS
Senin, 20 Mei 2024 9:46 Wib
Rupiah turun imbas pernyataan pejabat Fed terkait arah suku bunga FFR
Jumat, 17 Mei 2024 16:10 Wib
Rupiah melemah dipengaruhi sentimen suku bunga kebijakan AS
Jumat, 17 Mei 2024 10:07 Wib
JK nilai Dewan Pertimbangan Agung tak perlu dihidupkan lagi
Kamis, 16 Mei 2024 15:21 Wib
Rupiah merosot di tengah sentimen risk-off di pasar keuangan domestik
Selasa, 14 Mei 2024 10:55 Wib
Analis perkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bergerak datar
Selasa, 7 Mei 2024 9:41 Wib
Rupiah menguat seiring data NFP AS lebih rendah dari perkiraan
Senin, 6 Mei 2024 9:45 Wib
Rupiah melemah di tengah disinflasi stagnan di AS
Senin, 29 April 2024 9:39 Wib