Bengkulu (Antarasumsel.com) - Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, membuat program bernama ANC atau "Anti natal care" untuk mengatasi risiko balita dan anak-anak setempat terkena gizi buruk.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, Herwan Antoni di Bengkulu, Jumat, menyebutkan, program tersebut berupa pendampingan dari dinas kesehatan sejak masa kehamilan.
"Risiko gizi buruk bisa saja bermula sejak kehamilan, tidak tepat atau kurangnya nutrisi yang diberikan kepada calon bayi bisa menyebabkan kesalahan pertumbuhan janin," kata dia.
Tidak hanya saat kehamilan saja, ketika sang bayi lahir sampai berumur satu tahun orang tua bayi terus diberikan pendampingan. Petugas medis serta ahli gizi yang mendampingi akan memberikan metode-metode dan model nutrisi yang seharusnya didapat oleh ibu dan bayi.
Herwan melanjutkan, ibu sang bayi akan diberikan pengetahuan tentang makanan sehat, pola makan yang tepat sampai jumlah nutrisi keluarga yang harus dimasak setiap harinya.
"Ketidaktahuan ibu membuat mereka salah memberi nutrisi akibatnya pertumbuhan anak menjadi terganggu," kata dia lagi.
Program "Anti natal care" langsung menyasar masyarakat, petugas medis serta ahli gizi lah yang mengunjungi rumah-rumah warga, bukan warga yang harus mendatangi klinik atau puskesmas.
Dinas Kesehatan Kota Bengkulu menerapkan pola tersebut, karena masih banyak masyarakat yang "alergi" untuk mendatangi pusat-pusat kesehatan.
Baik masyarakat pemilik jaminan kesehatan BPJS, JKN maupun yang belum memiliki jaminan kesehatan merasa enggan datang untuk konsultasi atau pun berobat ke puskesmas dan rumah sakit yang ada di Kota Bengkulu.
"Mereka tidak tahu, takut harus membayar atau membayar obat tambahan di luar yang dijamin BPJS, padahal semua sudah ditanggung, oleh karena itu kita berinisiatif datang ke rumah-rumah, sekalian kita juga bisa memberikan sosialisasi," ujarnya.
Berita Terkait
Kemenkumham Sumsel kuatkan pembangunan ZI budayakan antikorupsi
Minggu, 10 Maret 2024 9:30 Wib
Terkait pertandingan lawan Malut, Persiraja laporkan wasit ke Komite Wasit
Rabu, 6 Maret 2024 23:15 Wib
Sepanjang 2023, 11.592 ekor hewan ternak di OKU divaksin anti-PMK
Selasa, 27 Februari 2024 19:55 Wib
Kiat berlibur anti boncos di akhir tahun ini
Jumat, 22 Desember 2023 15:50 Wib
Kejari Ogan Komering Ulu bagikan stiker anti korupsi
Minggu, 10 Desember 2023 15:45 Wib
Empat atlet binaraga Indonesia dinyatakan melanggar aturan anti-doping
Kamis, 30 November 2023 14:00 Wib
PTBA sukses pertahankan sertifikasi sistem manajemen dan anti penyuapan
Rabu, 15 November 2023 11:36 Wib
BRIN teliti potensi obat anti malaria dari biodiversitas Indonesia
Rabu, 18 Oktober 2023 17:22 Wib