Musirawas Utara (ANTARA Sumsel) - Pemerintah Kabupaten Musirawas Utara
Sumatera Selatan, mengimbau petani untuk melakukan langkah-langkah
perbaikan menghadapi harga komoditas karet dan buah kelapa sawit anjlok
sekarang ini.
"Para petani diupayakan meningkatkan kualitas produksinya agar harga
masih bisa lebih tinggi dari kualitas karet yang ada sekarang ini,"
kata Pejabat Bupati Musirawas Utara melalui Asisten III Firdaus, Kamis.
Ia mengharapkan masyarakat harus pintar-pintar mengolah kualitas
karet yang anjlok sekarang ini, jangan sampai ada yang jelek sehingga
tidak disortir para pedagang terlalu banyak.
Selain itu pemerintah daerah akan menyiapkan bibit karet unggul
berkualitas untuk dibagikan kepada masyarakat secara gratis, agar
masyarakat bisa menghasilkan getah karet berkualitas.
Untuk mendapatkan bibit unggul itu, masyarakat harus menyiapkan
lahan yang memenuhi syarat dan tidak mengubah lahan persawahan menjadi
kebun karet atau alih fungsi karena sebelum diberikan bibit ada petugas
menginventarisir lahan masyarakat ke lapangan terlebih dahulu.
Ia mengakui selama ini bimbingan pemerintah daerah terhadap petani
karet masih rendah karena dalam keadaan transisi antara pemerintah
kabupaten induk Musirawas dengan kabupaten pemekaran Musirawas Utara.
"Namun kedepan kita akan lebih serius dan melakukan bimbingan
terhadap petani karet yang saat ini sebagian besar masih menggunakan
bibit asalan," ujarnya.
Salah seorang anggota kelompok Tani di Kecamatan Karang Jaya Rohman
mengeluhkan anjloknya harga jual karet saat ini dari Rp5.000 menjadi
Rp3.000 per kilogram.
Harga Rp5.000 itu bila langsung menjual ke gudang tempat pengolahan
karet, tapi kalau harga pada tingkat pedagang pengumpul antara
Rp2.500-Rp3.000 per kilogram.
Sementara harga buah kelapa sawit dari Rp3.000 turun menjadi Rp650
perkilogram, harga tersebut juga pada tingkat pedagang besar, bila harga
beli pedagang langsung kekebun hanya Rp400 per kilogram.
"Kami petani kebingungan kedepan anak istri mau makan apa, sedangkan
harga bahan pokok terus naik terutama gula pasir, minyak goreng dan
beras," ujarnya.
Masyarakat berharap pemerintah daerah dapat mencarikan solusi harga
produksi pertanian seimbang dengan harga sembilan bahan pokok.
"Perbandingan sekarang mmasing-masing harga satu kilogram beras,
gula pasir dan minyak goreng tiga kilogram karet asalan, kalau
sebelumnya satu kilogram karet bisa mendapat dua kilogram beras,"
tandasnya.
Berita Terkait
Tiga tersangka pembunuhan berencana di OKU terancam hukuman mati
Kamis, 7 Maret 2024 13:49 Wib
Berawal sengketa lahan pekarangan rumah, penyadap karet tewas ditusuk
Rabu, 6 Maret 2024 18:09 Wib
Polres OKU tetapkan tersangka kasus pembunuhan berencana di Desa Kedaton
Senin, 4 Maret 2024 17:26 Wib
Jembatan putus, BPBD bantu warga Muratara seberangi sungai dengan perahu karet
Jumat, 12 Januari 2024 15:06 Wib
Mengunyah permen karet bisa bantu berhenti merokok?
Selasa, 9 Januari 2024 14:30 Wib
Warga OKU beraktivitas gunakan perahu akibat banjir
Rabu, 6 Desember 2023 16:08 Wib
Karhutla tewaskan penyadap karet di Trenggalek
Sabtu, 4 November 2023 6:33 Wib
Basarnas temukan jasad korban tenggelam di Sungai Ogan
Sabtu, 26 Agustus 2023 9:16 Wib