Jakarta, (ANTARA Sumsel) - Pengamat pendidikan Pusat Penelitian Kependudukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Titik Handayani mengatakan fenomena jual beli ijazah dan ijazah palsu sudah lama terjadi dan semakin memprihatinkan.
"Kasusnya semakin meningkat bukan saja dalam hal jumlah tetapi juga modus dan caranya. Ini sangat memprihatinkan dan mencoreng dunia pendidikan yang seharusnya menanamkan nilai-nilai kejujuran," kata Titik Handayani dihubungi di Jakarta, Senin.
Titik mengatakan jual beli ijazah dan ijazah palsu saat ini bukan hanya dilakukan oleh perguruan tinggi atau lembaga yang resmi terdaftar maupun tidak, tetapi juga ditawarkan oleh lembaga tanpa bentuk melalui dunia maya secara daring.
"Coba ketik kata kunci 'jasa pembuat-beli ijazah' di mesin pencari, akan keluar beberapa, bahkan puluhan laman yang menawarkan jasa pembuatan ijazah," tuturnya.
Titik mengatakan penawaran "ijazah" di dunia maya juga sangat sederhana. Calon konsumen tinggal mengirimkan data serta jenjang, universitas dan indeks prestasi yang diinginkan maka ijazah dari berbagai perguruan tinggi, bahkan yang terkenal sekalipun, bisa didapat.
Menurut Titik, laman tersebut juga menampilkan contoh-contoh "ijazah" yang dihasilkan. Biayanya bergantung dari nama universitas, jurusan serta indeks prestasi yang diinginkan.
"Semakin terkenal perguruan tinggi dan indeks prestasi yang diinginkan, semakin mahal biaya yang diminta lembaga jasa itu," ujarnya.
Titik mengatakan pada 2013, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pernah menindak penawaran ijazah palsu melalui internet tersebut.
"Namun, karena banyak permintaan dari masyarakat, hingga kini masih banyak jasa pembuatan ijazah palsu melalui internet. Pemerintah harus menindak tegas sesuai dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional," katanya.
Berita Terkait
Dukung TPB pendidikan berkualitas, 900 Mahasiswa Unsri ikuti program bakti BCA
Jumat, 17 Mei 2024 17:41 Wib
Kemendikbudristek tegaskan PTN wajib perhatikan batasan penetapan UKT
Kamis, 16 Mei 2024 14:31 Wib
Disdik OKU buka posko pengaduan dokumen rusak untuk korban banjir
Rabu, 15 Mei 2024 14:16 Wib
Disdik OKU terapkan belajar di rumah bagi sekolah terdampak banjir
Kamis, 9 Mei 2024 19:09 Wib
Sekolah TK dibuka di Jalur Gaza meski gelombang serangan Israel masih berlangsung
Minggu, 5 Mei 2024 12:35 Wib
OKU Timur dapat penghargaan revitalisasi Bahasa Komering
Jumat, 3 Mei 2024 13:36 Wib
Peringatan Hari Pendidikan Nasional di Muara Enim
Kamis, 2 Mei 2024 19:51 Wib
Pegawai Pemkot Palembang pakai baju adat peringati Hardiknas
Kamis, 2 Mei 2024 16:48 Wib