Pemuda Sumsel minta intensifkan penertiban pencurian minyak

id pemuda panca marga, ppm, penertiban pencurian minyak, pangdam ii

Palembang (ANTARA Sumsel) - Pemuda Panca Marga Sumatera Selatan  meminta aparat kepolisian dan TNI lebih mengintensifkan penertiban pencurian minyak mentah terutama di kawasan Kabupaten Musi Banyuasin yang akhir-akhir ini kembali marak.

"Penertiban pencurian minyak mentah (ilegal tapping) yang gencar dilakukan kedua aparat negara tersebut dinilai sudah mampu menekan kasus tersebut namun belum berhenti total," kata Sekretaris Pemuda Panca Marga (PPM) Sumatera Selatan Devi Iskandar di Palembang, Selasa.

Menurutnya, penertiban pencurian minyak mentah oleh aparat gabungan diharapkan lebih diintesifkan lagi sehingga ke depan aksi pencurian kekayaan negara itu benar-benar tidak terjadi lagi.

Pelaku pencurian minyak mentah selalu berupaya mencari celah untuk melancarkan aksinya dan mencoba mengelabui aparat ketika akan membawa hasil curiannya ke tempat penampungan minyak mentah.    

Sebagai gambaran, anggota Satuan Polisi Lalu Lintas Polresta Palembang, Minggu (27/10), berhasil mengamankan satu unit mobil tanki bernomor polisi B 9231 UZ.

Ketika diperiksa anggota Polantas, sopir dan kernet mobil tangki Anto (29) dan Jefri (23) menunjukkan surat jalan membawa muatan oli bekas, namun berkat kesigapan petugas dan kejeliannya setelah diperiksa ternyata terungkap barang muatannya itu adalah minyak mentah dari kawasan Kabupaten Musi Banyausin (Muba).

Hasil tangkapan tersebut menujukkan pencurian minyak mentah di wilayah Kabupaten Muba masih terjadi dan perlu dilakukan tindakan penertiban yang lebih intensif untuk menghentikan aksi yang mengakibatkan kerugian keuangan negara hingga triliunan rupiah.

Selain lebih meningkatkan operasi penertiban, diharapkan pula kepada aparat penegak hukum agar memberikan tindakan tegas dan menjatuhkan hukuman seberat-beratnya kepada siapapun yang terlibat dalam jaringan pencurian hasil bumi negara ini, kata tokoh pemuda itu prihatin.

Sebelumnya Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol R Djarod Padakova mengatakan, seluruh anggota terutama yang bertugas di daerah yang termasuk sebagai daerah rawan pencurian minyak mentah dan jalur distribusinya diperintahkan mengintensifkan operasi penertiban pencurian minyak mentah.

Guna menghentikan aksi "ilegal tapping", pihaknya juga mengharapkan partisipasi dari seluruh lapisan masyarakat untuk melaporkan kepada petugas terdekat jika mengetahui atau mencurigai di daerah tempat tinggalnya terjadi aksi pencurian minyak mentah dan dijadikan tempat penampungan hasil curian itu.

Aksi pencurian minyak mentah terjadi di tengah-tengah masyarakat, tanpa ada dukungan dari seluruh lapisan masyarakat tindak kejahatan tersebut sulit diberantas secara tuntas, ujarnya.

Sementara itu, Panglima Kodam II/Sriwijaya Mayor Jenderal TNI Bambang Budi Waluyo mengatakan, sejak TNI dilibatkan membantu pengamanan pipa minyak mentah milik PT Pertamina mulai dari jalur Tempino (Jambi) hingga Kabupaten Muba dan Banyuasin, aksi pencurian minyak di jalur tersebut dapat ditekan.

Anggota TNI dari Kodim dan Bataliyon di wilayah itu yang diturunkan mengamankan jalur tersebut setidaknya mampu mengurangi aksi pencurian.

"Meski sebelumnya sempat terjadi perlawanan dari para pencuri, namun saya kira aksi pencurian itu sudah berhasil kita lumpuhkan, dan tingkat kerugian negara yang sebelumnya mencapai ratusan miliar rupiah, sekarang bisa dikatakan 'jero' (nol), kata Pangdam.