LKBN ANTARA tempatkan sebagai pusat informasi negara

id akhmad khusaeni, direktur pemberitaan lkbn antara

LKBN ANTARA tempatkan sebagai pusat informasi negara

Direktur Pemberitaan Perum LKBN ANTARA, Ahmad Kusaeni (FOTO ANTARA)

Jakarta (ANTARA Sumsel) - Perum LKBN ANTARA akan menempatkan diri menjadi pusat informasi resmi negara dalam bentuk kantor berita resmi negara.

"Sebagai kantor berita negara, kebijakan ANTARA adalah memberitakan 'stakeholder' dengan pemberitaan yang menumbuhkan optimisme bangsa dan negara," kata Direktur Pemberitaan Perum LKBN ANTARA, Akhmad Kusaeni, di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa.

Di sela rapat dengar pendapat (RDP) antara Perum LKBN ANTARA dan Dewan Pers dengan Komisi I DPR RI, ia menjelaskan pemberitaan yang menumbuhkan optimisme bangsa dan negara adalah pemberitaan yang "good news is good news" bukan sebaliknya pemberitaan yang "bad news is good news".

Sebagai pusat informasi negara, menurut dia, Perum LKBN ANTARA melalui pemberitaannya akan menceritakan apa yang tidak diceritakan oleh media lain, terutama swasta.

"Perum LKBN ANTARA memosisikan diri sebagai pusat informasi negara, karena saat ini negara tidak memiliki media, sementara aktor non-negara, termasuk politisi, menguasai media dan bahkan menjadi pemilik media," katanya.

Menurut Kusaeni, dengan posisi Perum LKBN ANTARA sebagai pusat informasi negara maka LKBN ANTARA bisa menjadi acuan jika publik ingin mengetahui informasi atau berita versi negara, baik versi pemerintah (pelayan rakyat), versi parlemen (wakil rakyat), maupun versi rakyat.

Karena itu, menurut dia, Perum LKBN ANTARA meminta dukungan kepada semua pihak, termasuk Komisi I DPR RI, untuk penguatan pemberitaan negara itu.

"Selama ini, kami mendapatkan PSO (public service obligation) untuk publikasi kegiatan kenegaraan kepada masyarakat," katanya.

Melalui RDP dengan Komisi I DPR RI, Direksi Perum LKBN ANTARA akan menyampaikan laporan perkembangan kegiatan yang telah dicapai serta visi dan misi penguatan Perum LKBN ANTARA sebagai pusat informasi resmi negara.