PSSI berharap Menpora baru bantu selesaikan polemik

id pssi, ketua umum pssi, djohar arifin, menpora, roy suryo

PSSI berharap Menpora baru bantu selesaikan polemik

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) (Antarasumsel.com/Grafis/Aw)

Jakarta  (ANTARA Sumsel) - Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin berharap Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) baru bisa membantu menyelesaikan polemik sepak bola Indonesia yang saat ini terus mendapatkan sorotan dari masyarakat maupun federasi sepak bola dunia atau FIFA.

"Mudah-mudahan bisa secepatnya membantu menyelesaikan masalah. Karena kita merupakan salah satu warga sepak bola terbesar di dunia," kata Djohar di Kantor PSSI Senayan Jakarta, Jumat.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara Jakarta akhirnya mengumumkan secara resmi pengganti Andi Mallarangeng sebagai Menpora yaitu Roy Suryo yang merupakan kader dari Partai Demokrat.

Pria yang juga Anggota Komisi I DPR RI mengalahkan beberapa kandidat yang sebelumnya berkembang diantara Ramadan Pohan, Aqsanul Qosasi, Velix Wanggai hingga politisi dari Partai Golkar Idrus Marham.

Dengan dipilihnya Roy Suryo sebagai Menpora, kata Djohar, merupakan pilihan terbaik dari Presiden. Pihaknya berharap Menpora baru tidak perlu repot mencari jalan keluar penyelesaian polemik sepak bola Indonesia karena sudah ada undang-undang.

"Menpora hanya perlu merujuk kepada peraturan perundang undangan untuk menyelesaikan semua permasalahan olahraga nasional (SKN)," Kata Djohar menambahkan.

Polemik sepak bola terjadi karena adanya dualisme kompetisi yaitu Indonesia Premier League (IPL) dan Indonesia Super League (ISL). Dualisme kompetisi ini akhirnya merembet pada dualisme federasi yaitu PSSI Djohar Arifin Husin serta PSSI versi KLB Ancol.

Kondisi ini membuat federasi sepak bola dunia atau FIFA memberikan ancaman serius pada PSSI. Jika polemik tidak bisa diselesaikan, Indonesia akan mendapatkan sanksi tegas dan tidak bisa turun di pertandingan internasional.

Guna membantu menyelesaikan polemik ini Plt Presiden AFC Zhang Jilong juga turun tangan dengan datang langsung ke Indonesia untuk menemui pihak terkait yaitu PSSI Djohar Arifin yang selama ini diakui, PSSI versi KLB, KOI serta pemerintah dalam hal ini Kemenpora.

Saat ini proses penyelesaian polemik sedang berlangsung. Hanya saja jika dalam batas waktu yang ditetapkan oleh FIFA yaitu 20 Maret polemik tidak bisa diselesaikan maka sanksi tegas untuk Indonesia kemungkinan besar  akan berlaku. (ANT)