Palembang (Antarasumsel.com) - PT Semen Baturaja (Persero) Tbk menargetkan peningkatkan produksi pada semester II/2017 sebanyak 550.000 ton dari pabrik baru Baturaja II yang telah beroperasi pada Mei 2017.
Presiden Direktur Semen Baturaja Rahmad Pribadi di Palembang, Selasa, mengatakan pabrik yang menelan investasi sebesar Rp3,4 triliun tersebut akan mengerek kapasitas produksi Semen Baturaja menjadi 3,85 juta ton atau naik 92,5 persen dari saat ini sebesar 2 juta ton semen per tahun.
"Tambahan produksi baru mulai terasa pada Juli ini," kata Rahmad di sela-sela silaturahim Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah bersama karyawan perusahaan.
Ia mengatakan dengan beroperasinya pabrik baru ini, artinya peluang merajai pasar Sumatera Bagian Selatan semakin terbuka yakni meliputi Sumsel, Bangka Belitung, Lampung, Jambi dan Bengkulu.
Pada pertengahan tahun ini, ia memprediksi mulai terlihat hasilnya karena pabrik baru telah beroperasi penuh.
PT Semen Baturaja pada tahun ini juga menargetkan mampu merebut 60 persen kebutuhan semen di wilayah Sumbagsel yang mencapai total 6 juta ton per tahun.
Kepercayaan diri itu dilatari semakin baiknya produk yang dihasilkan yakni telah berlabel Standar Nasional Indonesia, dan gencarnya pembangunan infrastruktur di Sumbagsel.
"Salah satunya proyek `Light Rail Transit` Palembang yang bisa dikatakan menggunakan 95 persen produk semen Baturaja," tuturnya.
Ke depan, seiring dengan tren peningkatan produksi ini, perusahaan juga menargetkan dapat menembus pangsa pasar di wilayah barat Jawa yakni Jakarta hingga Jawa Barat, dan wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) yakni Aceh hingga Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
Pabrik Baturaja II diklaim lebih efisien dan ramah lingkungan jika dibandingkan pabrik sebelumnya. Pabrik ini disebut-sebut menjadi pabrik yang pertama di Indonesia yang menerapkan teknologi terkini yakni penerapan sistem "vertical mill" dan "bag house".
Dengan menggunakan sistem vertical mill, konsumsi listrik akan lebih efisien dibandingkan dengan penggunaan energi pada pabrik pertama yang sistem produksinya masih berupa "ball mill".
Proses penggilingan dan pengeringan semen pada vertical mill menggunakan energi panas buang dari "clinker cooler" sehingga dapat menekan emisi CO2.
Berita Terkait
Semen Baturaja raih sertifikat Manajemen Energi ISO 50001:2018
Sabtu, 18 Mei 2024 15:46 Wib
Pegadaian lakukan gerakan peduli korban banjir di OKU
Sabtu, 18 Mei 2024 7:02 Wib
PT Semen Baturaja salurkan bantuan kebutuhan pokok untuk korban banjir
Rabu, 15 Mei 2024 14:17 Wib
Sinergi dengan PDAM, Semen Baturaja distribusikan air bersih untuk korban banjir OKU
Minggu, 12 Mei 2024 20:02 Wib
BPR Baturaja bantu korban banjir OKU
Jumat, 10 Mei 2024 7:05 Wib
Pusri salurkan 200 paket sembako untuk korban banjir di Baturaja
Kamis, 9 Mei 2024 22:07 Wib
Semen Baturaja kirim bantuan sembako untuk korban banjir di OKU
Kamis, 9 Mei 2024 13:50 Wib
RSUD Baturaja dirikan dapur umum bagi korban banjir
Kamis, 9 Mei 2024 7:01 Wib