Defisit keuangan jangan sampai ganggu proses pembangunan

id keuangan, defisit, apbd, pembangunan, Ketua Komisi III DPRD Sumatera Selatan, MF Ridho

Defisit keuangan jangan sampai ganggu proses pembangunan

Proyek pembangunan jalan tol Trans Sumatera ruas Palembang-Indralaya (Palindra) di Desa Ibul Besar, Ogan Ilir (OI), Indralaya, Sumsel. (Foto Antarasumsel.com/Nova Wahyudi/15/den)

Palembang (ANTRA Sumsel) - Defisit keuangan Sumatera Selatan terjadi sekarang ini jangan sampai terlalu banyak mengganggu proses pembangunan yang sudah dialokasikan sebelumnya.

Ketua Komisi III DPRD Sumatera Selatan MF Ridho menyampaikan hal itu usai rapat dengan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Sumsel membahas APBD perubahan tahun 2016 di Palembang, Selasa.

Menurut dia, keadaan keuangan Sumsel mengalami defisit, tentunya banyak hal-hal yang dibahas mengenai APBD perubahan 2016 ini.

"Intinya, mengantisipasi jangan sampai keadaan defisit ini terlalu banyak mengganggu proses pembangunan yang sudah dialokasikan sebelumnya, ini menjadi perhatian kita," katanya.

Ia mengatakan, pada 2015 saja Sumsel mengalami defisit begitu juga tahun 2016 dan ini mulai dari APBN juga keadaanya seperti ini.

"Oleh karena itu, kita mengimbau jangan sampai terlalu banyak terganggu dan dengan adanya defisit ini mudah-mudahan proses-proses yang sudah berjalan tidak terlalu signifikan mengalami gangguan apalagi yang sifatnya kontraktual," ujar wakil rakyat tersebut.

Sementara mengenai apakah ada pembangunan fisik yang kontraknya dibatalkan, ia menyatakan, sejauh ini belum ada yang dibatalkan, karena sudah dilelang semua, telah berjalan apalagi ini sudah September.

Semua anggaran di mitra kerja Komisi III DPRD Sumsel merata berkurang dan besarannya bermacam-macam, proporsional, tuturnya tanpa merinci berapa besaran dimaksud.

Ia menyampaikan, yang dibahas di Komisi III DPRD Sumsel ini anggaran yang sudah ada penyesuaian.

"Jadi, yang dibahas di komisi ini sudah menerima hasil penyesuaian yang diharapkan tidak mengganggu kinerja SKPD bersama mitranya, karena ini keadaannya bukan di Sumsel saja, tetapi menjadi keadaan nasional APBN maupun provinsi-provinsi lain sama mengalami seperti kita," katanya.