Palembang (ANTARA Sumsel) - Sedikitnya 600 hektare lahan dan hutan di Kabupaten Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan terbakar akibat musim kemarau yang melanda sekarang ini, sehingga pemerintah terus mengantisipasi supaya tidak meluas.
Bupati Ogan Komering Ilir (OKI), Iskandar usai menghadap Gubernur Sumsel, Alex Noerdin di Palembang, Rabu mengatakan, lahan yang terbakar tersebut tersebar temasuk lahan gambut.
Memang, lanjut dia, lahan terbakar kebanyakan milik rakyat yang tidak diusahakan lagi.
Sementara mengenai penyebab kebakaran sendiri belum dapat menyebutkan secara pasti, karena sekarang ini terus diselidiki, kata dia.
Lebih lanjut dia mengatakan, kebakaran lahan bisa saja disebabkan titik api yang ditiup angin sehingga mengakibatkan percikan api menyebar.
Sementara mengenai kebakaran disebabkan oleh manusia pihaknya belum ada bukti yang kuat, katanya.
Menurut dia, sebelumnya memang ada masyarakat yang diduga sengaja membakar, tetapi bukti kuat membakar lahan belum ada.
Yang penting sekarang ini pihaknya terus mengantisipasi agar kebakaran lahan di daerah tersebut tidak terjadi lagi.
Memang, dalam memadamkan titik api di daerah Ogan Komering Ilir perlu tenaga dan waktu, karena lokasinya cukup jauh dari pusat desa.
Oleh karena itu diperlukan bom air sehingga titik api dapat dan cepat dipadamkan, kata dia.
Namun, kesemuanya itu memerlukan dukungan bersama sehingga titik api di daerah ini tidak ada lagi atau minimal jumlahnya berkurang, tambah dia.
Berita Terkait
Korem 044 Gapo kerahkan prajurit optimalisasii lahan rawa Sumsel
Jumat, 3 Mei 2024 23:02 Wib
KPK periksa saksi kasus dugaan harga fiktif jual beli lahan di PTPN XI
Jumat, 3 Mei 2024 16:21 Wib
Polda Sumsel optimalkan pencegahan konflik sengketa lahan
Jumat, 3 Mei 2024 13:06 Wib
Jambi gerak cepat, pembangunan tol Tempino Simpang Ness memulai pembersihan lahan
Minggu, 28 April 2024 4:00 Wib
Tanam sawit di lahan cagar alam, tiga pria ini ditetapkan jadi tersangka
Minggu, 21 April 2024 5:29 Wib
Bukit Asam manfaatkan bekas tambang jadi pusat persemaian dan wisata
Senin, 1 April 2024 13:25 Wib
KPK panggil tiga saksi terkait lahan Tol Trans Sumatra
Senin, 1 April 2024 13:17 Wib
Kemendikbud Ristek dukung penuh pelestarian sastra tutur lahan basah Sumsel
Selasa, 26 Maret 2024 20:52 Wib