Kemendikbud Ristek dukung penuh pelestarian sastra tutur lahan basah Sumsel

id Lahan basah sumsel,Teater Sumsel,Perahu kajang Sumsel

Kemendikbud Ristek dukung penuh pelestarian sastra tutur lahan basah Sumsel

Diskusi gen Z bersama Teater Potlot dalam kegiatan pelestarian sastra tutur lahan basah Sumsel (ANTARA/ M Imam Pramana)

Palembang (ANTARA) -
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) melalui Dana Indonesia dan LPDP mendukung para generasi Z sebagai penyair muda dalam melestarikan sastra tutur lahan basah Sumatera Selatan.
 
"Dalam upaya melestarikan sastra tutur lahan basah Sumatera Selatan kami mendapat dukungan dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi," kata Dewan Penyantun Teater Potlot Taufik Wijaya di Palembang, Selasa.
 
Ia menambahkan, tutur lahan basah Sumatera Selatan itu dikemas oleh Teater Potlot sebagai penyelenggara proyek Bersenandung di Perahu Kajang menjaga pesan-pesan luhur.
 
Ia menjelaskan, upaya melestarikan sastra lahan basah Sumatera Selatan itu melibatkan generasi Z sebagai penyair muda dan karya puisinya diambil untuk menciptakan 10 karya berupa video art yang melibatkan pemusik dan pemain teater.
 
"Video art-nya diambil dari karya gen z yang melibatkan pemusik, teater, dan tentunya berbeda dengan sebuah video klip biasa," katanya pula.
 
Ia menambahkan pembuatan karya untuk melestarikan sastra lahan basah Sumsel tersebut melibatkan warga asli lebak pedalaman Sumatera Selatan yang memiliki rasa kebanggaan dan kecintaan akan asal usulnya.
 
Ia berharap melalui upaya melestarikan pesan-pesan luhur tersebut para generasi mampu mencintai asal usulnya dengan kebanggaannya sebagai luhur lahan basah Sumatera Selatan.
 
Selain itu para generasi lebih mampu dalam menjaga serta merawat alam karena dalam mencintai pesan-pesan luhur kecintaan terhadap alam menjadi sangat penting.
 
Program ini merupakan program yang ketiga setelah sebelumnya digelar rutin tahunan, pertama tentang Sungai Musi dan kemudian Pindang (kuliner khas ikan yang didapatkan dari lahan basah) dan tahun ini Bersenandung di Perahu Kajang, ujarnya.
 
"Masyarakat yang hidup di lahan basah Sungai Musi multietnis, yang berasal dari berbagai suku bangsa di Asia dan Nusantara," katanya menambahkan.