Realisasi penyaluran pupuk Pusri bersubsidi lampaui target

id pupuk urea, penyaluran pupuk urea, realissi penyaluran pupuk, memenuhi kebutuhan petani, lampau target

Realisasi penyaluran pupuk Pusri bersubsidi lampaui target

Direktur Utama PT Pusri Musthofa memberikan kata sambutan pada acara doa bersama 1000 anak yatim. (Foto Antarasumsel.com/Deden/14)

...Realisasi penyaluran pupuk urea bersubsidi pada bulan ini sangat bagus mencapai 107 persen dari target yang ditentukan...
Palembang (ANTARA Sumsel) - Realisasi penyaluran pupuk urea bersubsidi PT Pupuk Sriwidjaja Juli 2014 melampaui target yang ditentukan, meskipun pada bulan ini diperkirakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mulai memasuki musim kemarau.

"Realisasi penyaluran pupuk urea bersubsidi pada bulan ini sangat bagus mencapai 107 persen dari target yang ditentukan," kata Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri), Musthofa seusai acara silaturahmi dan doa bersama 1.000 anak yatim di Palembang, Selasa.

Menurut dia, petani di sembilan provinsi wilayah kerja perusahaan pupuk yang berkantor pusat di Kota Palembang itu, pada musim kemarau yang masih banyak hujan ini terus melakukan kegiatan penanaman sehingga membutuhkan pupuk seperti biasanya.

Untuk terus memenuhi kebutuhan petani di sembilan provinsi rayon atau wilayah kerja PT Pusri yang meliputi Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta yang melakukan kegiatan penanaman pada musim tanam tahap dua (April-September), pihaknya berupaya meningkatkan stok di provinsi tersebut hingga lini tiga atau tingkat kabupaten, kata Musthofa.

Sementara Manajer Hubungan Masyarakat PT Pusri, Sulfa Ganie menjelaskan, penambahan stok pupuk di sembilan provinsi tersebut saat ini terus dilakukan karena saat ini empat pabrik dengan total kapasitas produksi mencapai 2,2 juta ton per tahun, beroperasi dengan baik secara normal.

"Semua pabrik PT Pusri di Palembang saat ini tetap beroperasi baik secara normal meskipun kondisinya sudah berusia tua. Satu pabrik yang usianya relatif paling muda adalah pabrik Pusri 1B yang dibangun pada 1994," ujar Sulfa.

Ia menjelaskan, untuk menjaga eksistensi perusahaan dan mempertahankan kegiatan produksi pupuk urea agar tetap mampu memenuhi kebutuhan petani, pihaknya berupaya secara bertahap melakukan revitalisasi atau penggantian pabrik.

Untuk melakukan kegiatan revitalisasi pabrik tua itu, sekarang ini dalam proses pengerjaan pembangunan satu pabrik baru dengan prioritas revitalisasi pabrik urea paling tua yakni pabrik Pusri 2 yang dibangun pada tahun 1974.

Proyek revitalisasi pabrik tua yang sedang berjalan sekarang ini dikerjakan oleh konsorsium PT Rekayasa Industri dan Toyo Engineering Corporation dengan nilai investasi Rp7,4 triliun.

Jika pembangunan proyek revitalisasi tersebut berjalan sesuai rencana, pabrik baru diperkirakan sudah mulai berproduksi pada penghujung 2015 dan mampu mendongkrak produksi urea hingga 2,61 juta ton per tahun, kata Sulfa.