Densus 88 seharusnya memiliki kacamata "night vision"

id densus anti teror, densus 88, kacamata kegelapan, night vision, penggerebekan

Densus 88 seharusnya memiliki kacamata "night vision"

Ilustrasi - Penggerebekan teroris. (FOTO ANTARA)

...Saat penggerebekan yang berlangsung sejak sore hingga pagi hari itu, tim Densus 88 kesulitan mendeteksi di mana keberadaan terduga teroris yang melakukan perlawanan...
Jakarta (ANTARA Sumsel) - Anggota Komisi Kepolisian Nasional Prof Adrianus Meliala mengatakan Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri seharusnya memiliki alat pendeteksi panas atau kacamata yang bisa melihat dalam kegelapan ("night vision").
         
"Kalau Densus 88 memiliki alat tersebut, tentu penggerebekan terduga teroris di Ciputat tidak perlu selama itu," kata Adrianus Meliala di Jakarta, Kamis.
         
Adrianus mengatakan saat penggerebekan yang berlangsung sejak sore hingga pagi hari itu, tim Densus 88 kesulitan mendeteksi di mana keberadaan terduga teroris yang melakukan perlawanan.
         
Akibatnya, tim Densus 88 hanya bisa memperkirakan di mana posisi dan jumlah terduga teroris dari tembakan yang dilancarkan.
         
"Dari pengakuan teman-teman yang ada di lapangan, lokasi penggerebakan adalah sebuah rumah bertingkat. Situasi saat itu gelap gulita sehingga mereka tidak bisa melihat di mana posisi terduga teroris," tuturnya.
         
Adrianus mengatakan kacamata untuk melihat dalam kegelapan saat ini sudah dimiliki beberapa satuan di institusi TNI. Karena itu, dia mendesak pimpinan Polri untuk menganggarkan pengadaan alat tersebut.
         
"Karena saat ini sudah awal tahun, mungkin baru bisa dianggarkan tahun depan," ujarnya.
         
Sebelumnya, sejak Selasa (31/12) sore hingga Rabu (1/1) pagi tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri dan Polda Metro Jaya melakukan penggerebekan di sebuah rumah kontrakan di Kelurahan Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan.
         
Dalam penggerebekan yang disertai baku tembak itu, enam terduga teroris yang diduga bagian dari kelompok Abu Roban tewas.
         
Terduga teroris yang tewas adalah Nurul Haq alias Dirman, Ozi alias Tomo, Rizal alias Hendi, Edo alias Ando, dan Amril.
         
Sementara satu orang sebelumnya tewas ditembak di ujung Gang Hasan ketika mengendarai motor adalah Daeng alias Dayat.