Perkelahian di LP Palembang tidak meluas

id lp, perkelahian, perkelahian tidak meluas

Perkelahian di LP Palembang tidak meluas

Ilustrasi - Penghuni Lapas (FOTO ANTARA)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Petugas Lembaga Pemasyarakatan Merahmata Palembang, Sumatera Selatan bisa mengedalikan situasi keamanan sehingga perkelahian antardua narapidana yang mejalani pembinaan di LP tersebut tidak meluas jadi kerusuhan massal.

"Ketika terjadinya perkelahian antardua narapidana Suratman dan Gunawan pada Senin (28/10), bisa dengan cepat dikendalikan sipir penjara sehingga kondisi keamanan lembaga pemasyarakatan (LP) tidak terganggu lama," kata Kasubag Humas dan Laporan Kanwil Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemkumham) Sumatera Selatan Zakariah di Palembang, Selasa.  

Dijelaskannya, peristiwa tersebut terjadi akibat selisih paham antara kedua narapidana tersebut yang terlibat utang piutang.

Gunawan yang memiliki utang dengan Suratman selalu menghindar ketika ditagih sehingga membuat Suratman kesal dan akhirnya terjadi pristiwa perkelahian yang mengakibatkan Gunawan mengalami luka tusuk dengan sendok makan yang ujungnya diasah tajam.

Kedua warga binaan yang terlibat perkelahian telah diamankan sipir, korban penusukan diberikan pengobatan dan pelakunya diamankan di ruangan isolasi.

Untuk menghindari kemungkinan terjadinya aksi penusukan dan perkelahian antarwarga binaan lanjutan, petugas sipir diperintahkan meningkatkan pengamanan dan memeriksa ruangan seluruh blok tahanan dari benda-benda yang dapat dijadikan senjata melukai sesama narapidana, katanya.

Sementara untuk mencegah terjadinya keributan di 18 LP dan rumah tahanan negara (Rutan) di Sumsel lainnya, pihaknya memerintahkan sipir penjara melakukan pengawasan aktivitas seluruh warga binaan, dan memeriksa secara teliti setiap barang bawaan pembesuk.

Menurutnya, narapidana atau warga binaan di seluruh LP, Rutan, dan Cabang Rutan yang ada di wilayah provinsi ini secara umum bisa dikendalikan dengan baik, walaupun terjadi satu atau dua kasus perkelahian yang luput dari pengawasan sipir.

Warga binaan bisa menjalani hukuman dengan tertib walaupun sebagian besar berada dalam ruangan tahanan yang berisi penghuni melebihi jumlah kapasitas daya tampung ruangan yang tersedia, ujar Zakariah.