Warga Lampung Selatan keluhkan dana BLSM dipungli

id blsm, pungli, potong

Warga Lampung Selatan keluhkan dana BLSM dipungli

Ilustrasi - Petugas kantor pos menyalurkan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM). (Foto Antarasumsel.com/13/Feny Selly/Aw)

...Bantuan tersebut pun tidak diambil sendiri ke kantor pos, melainkan diambilkan oleh perangkat desa...
Bandarlampung (ANTARA Sumsel) - Sejumlah warga kurang mampu di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, hanya menerima Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) sebesar Rp140 ribu pada pencairan pertama, padahal seharusnya mereka memperoleh Rp300 ribu  per orang.
        
"Saya hanya menerima Rp140 ribu meskipun yang terdaftar dan mendapat kartu bantuan itu," kata Miswati salah satu warga di Desa Kertosari Kecamatan Tanjungsari, Lampung Selatan, Jumat.
         
Ia mengatakan, bantuan tersebut pun tidak diambil sendiri ke kantor pos, melainkan diambilkan oleh perangkat desa. Warga hanya tinggal menerima bantuan itu dari ketua RT, padahal di tempat-tempat lain diambil sendiri oleh yang bersangkutan langsung ke kantor pos.
         
Kemudian, kata dia, bantuan yang diterima hanya Rp140 ribu itu karena sebagian dibagikan merata kepada penduduk desa itu.
        
 "Kami semua disuruh menandatangi sebagai persetujuan dengan sistem pembagian itu," katanya.
          
Penduduk kurang mampu  setempat, Fredi Susanto mengaku, tidak mendapatkan bantuan tersebut, padahal tinggat kesejahteraannya jauh di bawah penerima BLSM  lain di desa itu.
        
Ia mengaku, hanya mendapat Rp65 ribu dari pemerataan itu, sedangkan orang tuanya mendapatkan BLSM sebesar Rp140 ribu, lalu pamannya yang memiliki kendaraan bermotor empat unit juga mendapatkan bantuan itu dengan nilai Rp140 ribu.
          
Menurut Fredi, seharusnya pamong desa berani mengambil risiko untuk tetap menyalurkan dana tersebut ke penerima kartu dari pada disamaratakan.
          
Sekretaris Desa Kertosari, Sumidi mewakili Pjs Kepala Desa Tumirin mengatakan, memang bantuan untuk penerima kartu BLSM sekitar Rp150 perorang, sedangkan separuhnya dibagikan merata dengan warga lain agar tidak terjadi kecemburuan sosial.
         
Ia mengaku, berdasarkan musyawarah terpaksa menerima bantuan itu hanya separuh karena sebagian lagi dibagi rata kepada seluruh warga yang ada, karena jumlah warga yang tidak menerima lebih banyak dibanding yang menerima.
         
Sumidi menambahkan, sistem ini tidak hanya dilakukan di Desa Kertosari, namun di desa lainnya Kecamatan Tanjungsari juga demikian, termasuk di Kecamatan Tanjungbintang.
         
"Jumlah penerima di desa ini 833 kepala keluarga, sementara jumlah total 2.000 kk lebih," tambah dia lagi.
         
Sementara itu, Camat Kecamatan Tanjungbintang, Laila Soraya menjelaskan bahwa pembagian BLSM di wilayahnya tetap sesuai dengan prosedur yang berlaku yakni bantuan diberikan kepada setiap yang terdata dan diambil di kantor pos.
          
Namun, jika penerima kartu bantuan tidak ada atau sudah meninggal maka diambil kebijakan untuk dibagikan kepada penduduk lain yang layak menerima bantuan itu.