Surabaya (ANTARA) - Dosen Cultural Studies Universitas Muhammadiyah Surabaya Radius Setiyawan menjelaskan fenomena maraknya publik figur (artis, pengusaha dan politisi) memperoleh gelar doktor, baik doktor honoris causa (HC) maupun doktor yang dicapai melalui proses akademik.
"Fenomena di atas merupakan upaya individu untuk memperkuat pengaruh dalam struktur sosial di masyarakat," kata Radius di Surabaya, Rabu.
Radius menjelaskan seorang sosiolog terkemuka, Bourdieu menyatakan bahwa untuk memperkuat posisi diri di masyarakat seseorang harus memiliki kapital. Kapital ekonomi meliputi kekayaan, sumber daya fisik, dan instrumen produksi yang dimiliki individu.
Kapital budaya dipahami sebagai akses individu terhadap pendidikan dan posisi mereka dalam struktur sosial. Sementara itu kapital sosial dipahami sebagai akses jaringan dan kapital simbolik merupakan pengakuan sosial yang menghasilkan kekuasaan simbolik.
"Dalam konteks pendidikan, usaha yang dilakukan oleh beberapa publik figur merupakan upaya untuk memperkuat kapital budaya," ujar Radius.
Berita Terkait
Menteri Perdagangan ungkap keramik impor ilegal senilai Rp9,8 miliar
Selasa, 3 Desember 2024 16:24 Wib
MA bentuk tim usut oknum pejabat PN Surabaya inisial R
Senin, 18 November 2024 13:55 Wib
Polri tangkap pelaku pemaksa anak sujud dan menggoggong
Kamis, 14 November 2024 19:34 Wib
MA dukung penuh proses hukum terhadap tiga hakim PN Surabaya
Senin, 28 Oktober 2024 16:00 Wib
Santri menyemut di jalanan Surabaya
Sabtu, 26 Oktober 2024 15:59 Wib
Pelaku UMKM Surabaya dilibatkan awasi pilkada 2024
Jumat, 25 Oktober 2024 5:30 Wib
Tiga hakim vonis bebas Ronald Tannur jadi tersangka suap
Rabu, 23 Oktober 2024 22:25 Wib
Dhin damaju ke babak utama Indonesia International Challenge 2024
Selasa, 22 Oktober 2024 12:26 Wib