Dia memaparkan bahwa kapital budaya merupakan aset sosial yang dapat memengaruhi akses individu terhadap pendidikan dan posisi mereka dalam struktur sosial.
Fenomena di atas, kata Radius menegaskan betapa arena pendidikan menjadi ruang penting. Apa yang dilakukan oleh para publik figur merupakan hal yang wajar dan normal.
Tetapi akan menjadi masalah ketika dalam ptaktiknya menujukan gejala deotonomisasi dalam pendidikan. Meraih gelar akademik tidak lagi dibutuhkan modal spesifik yang ketat dan serius.
Modal sosial dan ekonomilah yang memegang peranan penting.
"Bisa jadi sedang terjadi konversi atau pertukaran modal ekonomi untuk mendapatkan modal budaya. Hal tersebut akan semakin mengukuhkan dominasi aktor dalam arena sosial. Ketika hal tersebut terjadi, bisa jadi akan mengancam ekosistem pendidikan kita. Kondisi yang tentu mengkhawatirkan,” kata Radius.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pakar jelaskan fenomena maraknya publik figur peroleh gelar doktor
Berita Terkait
Arema FC beri perlawanan berat saat lawan Persebaya
Sabtu, 7 Desember 2024 19:50 Wib
Derbi Jatim, Persebaya kalahkan Arema
Sabtu, 7 Desember 2024 20:30 Wib
Heru Hanindyo tersangka suap vonis Ronald Tannur ajukan praperadilan
Kamis, 5 Desember 2024 10:06 Wib
Menteri Perdagangan ungkap keramik impor ilegal senilai Rp9,8 miliar
Selasa, 3 Desember 2024 16:24 Wib
MA bentuk tim usut oknum pejabat PN Surabaya inisial R
Senin, 18 November 2024 13:55 Wib
Polri tangkap pelaku pemaksa anak sujud dan menggoggong
Kamis, 14 November 2024 19:34 Wib
MA dukung penuh proses hukum terhadap tiga hakim PN Surabaya
Senin, 28 Oktober 2024 16:00 Wib
Santri menyemut di jalanan Surabaya
Sabtu, 26 Oktober 2024 15:59 Wib