Dia memaparkan bahwa kapital budaya merupakan aset sosial yang dapat memengaruhi akses individu terhadap pendidikan dan posisi mereka dalam struktur sosial.
Fenomena di atas, kata Radius menegaskan betapa arena pendidikan menjadi ruang penting. Apa yang dilakukan oleh para publik figur merupakan hal yang wajar dan normal.
Tetapi akan menjadi masalah ketika dalam ptaktiknya menujukan gejala deotonomisasi dalam pendidikan. Meraih gelar akademik tidak lagi dibutuhkan modal spesifik yang ketat dan serius.
Modal sosial dan ekonomilah yang memegang peranan penting.
"Bisa jadi sedang terjadi konversi atau pertukaran modal ekonomi untuk mendapatkan modal budaya. Hal tersebut akan semakin mengukuhkan dominasi aktor dalam arena sosial. Ketika hal tersebut terjadi, bisa jadi akan mengancam ekosistem pendidikan kita. Kondisi yang tentu mengkhawatirkan,” kata Radius.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pakar jelaskan fenomena maraknya publik figur peroleh gelar doktor
Berita Terkait
Pelaku UMKM Surabaya dilibatkan awasi pilkada 2024
Jumat, 25 Oktober 2024 5:30 Wib
Tiga hakim vonis bebas Ronald Tannur jadi tersangka suap
Rabu, 23 Oktober 2024 22:25 Wib
Dhin damaju ke babak utama Indonesia International Challenge 2024
Selasa, 22 Oktober 2024 12:26 Wib
Klasemen Liga 1 Indonesia: Bali United naik amankan peringkat pertama
Senin, 21 Oktober 2024 10:17 Wib
"babysitter" cekoki bayi dengan obat penggemuk badan
Selasa, 15 Oktober 2024 15:34 Wib
Persib janjikan kejutan lawan Persebaya
Senin, 14 Oktober 2024 9:00 Wib
Klasemen Liga 1 Indonesia: Persebaya masih di puncak
Selasa, 1 Oktober 2024 13:23 Wib
Komplotan WNA berulah tipu warga hingga jajakan asmara daring
Selasa, 24 September 2024 23:00 Wib