Pengamat: Pemerintahan Prabowo harus ciptakan pertanian terarah

id Swasembada pangan,Asta Cita Prabowo,Lahan pertanian

Pengamat: Pemerintahan Prabowo harus ciptakan pertanian terarah

Petani membajak sawah yang pengairannya menggunakan mesin pompa air di persawahan Desa Karangrowo, Undaan, Kudus, Jawa Tengah, Selasa (8/10/2024). ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/Spt

Jakarta (ANTARA) - Pengamat pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori mengatakan bahwa pemerintahan mendatang harus menciptakan pertanian yang terarah sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan target swasembada pangan.

Menurut Khudori, saat dihubungi di Jakarta, Selasa (15/10), pertanian saat ini belum terarah karena banyak petani yang masih menanam komoditas berdasarkan tren tanpa mempertimbangkan kebutuhan pasar. Akibatnya, ketika panen tiba, harga komoditas tersebut anjlok karena pasokan berlebih.

“Petani itu seperti jalan sendiri-sendiri. Kalau ada informasi komoditas tertentu sedang bagus, semua petani langsung menanamnya. Setelah panen berbarengan, harganya hancur,” kata Khudori.

Untuk mengatasi masalah ini, Khudori mengatakan pemerintahan mendatang perlu melakukan perencanaan yang matang dalam kegiatan pertanian.

Khudori menyebut pemerintah perlu membuat kebijakan yang mengatur pola tanam dan menetapkan komoditas yang perlu ditingkatkan produksinya.

Selain itu, petani perlu memiliki akses tentang permintaan pasar sehingga mereka dapat menentukan komoditas apa yang harus ditanam dan berapa jumlahnya.

“Idealnya pola tanam itu menyesuaikan kebutuhan pasar itu apa, kebutuhan hariannya berapa, mingguannya berapa, bulanannya berapa, baru diterjemahkan di level hulu, di lahan,” kata dia.