Direktur Jakarta Smart City (JSC) Yudhistira Nugraha mengatakan, kolaborasi ini merupakan salah satu bentuk dari implementasi Smart City 4.0, yaitu pemerintah menjadi kolaborator dan masyarakat dapat mengambil peran sebagai co-creator.
"JSC terus berupaya untuk mengajak para akademisi, industri, media maupun masyarakat untuk berperan aktif dalam menghadirkan berbagai solusi, khususnya pemanfaatan teknologi dan inovasi dalam penanganan Covid-19 di DKI Jakarta mulai dari tahapan testing, tracing, treatment dan monitoring," ujarnya.
Cara kerja aplikasi ini adalah dengan memindai kode unik QR dari setiap individu di pusat keramaian. Pemindaian ini bertindak sebagai pencatat riwayat kunjungan yang kemudian akan digunakan para petugas pengendali Covid-19. Apabila ditemukan sebuah kasus baru di titik lokasi yang pernah dikunjungi, maka para petugas bisa mendapatkan data secara akurat terkait siapa saja yang pernah mengunjungi lokasi tersebut.
CEO Cartenz Group Gito Wahyudi, menambahkan, teknologi memegang peranan sangat penting di dalam memutus rantai penyebaran Covid-19 dan Cartenz ingin turut mengambil bagian dan pada saat yang bersamaan dapat memberikan sumbangsih untuk Indonesia.
"Harapan kami melalui aplikasi JEJAK berbagai keputusan terkait penanganan COVID-19 dapat diambil dengan cepat dan tepat," katanya.