Menguak potensi dan tantangan terapi sel punca

id terapi,sel punca,stem cells,penyakit degeneratif,regenerasi,regenerasi sel

Menguak potensi dan tantangan terapi sel punca

Tahapan proses dalam terapi sel punca (steam Cell) di laboratorium. ANTARA/HO-Dokumentasi pribadi (ANTARA)

Jakarta (ANTARA) - Sel punca atau stem cells sering disebut sebagai fondasi revolusi dalam pengobatan regeneratif yang memanfaatkan kemampuan tubuh untuk menyembuhkan diri.

Dengan kemampuan unik mereka untuk memperbarui diri dan berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel di dalam tubuh, sel punca memiliki potensi untuk menggantikan jaringan yang rusak, mengobati penyakit degeneratif, penyakit yang terjadi akibat penurunan fungsi atau struktur organ tubuh secara perlahan, serta mempercepat penyembuhan berbagai jenis cedera.

Hanya saja, meskipun teknologi ini menawarkan harapan besar bagi dunia medis, terapi sel punca juga menghadapi berbagai tantangan ilmiah, klinis, dan etis.

Secara sederhana, sel punca bisa dijelaskan sebagai sel yang masih polos dan bisa berkembang menjadi berbagai jenis sel tubuh, tergantung pada kebutuhan. Sebagai "sel master", mereka bisa bertransformasi menjadi sel-sel khusus, seperti sel darah, sel saraf, atau sel otot. Karena kemampuannya yang luar biasa inilah, sel punca memiliki peranan penting dalam pengobatan regeneratif.

Berdasarkan potensinya, sel punca terbagi menjadi beberapa kategori, yaitu totipotent yang memiliki kemampuan untuk berkembang menjadi semua jenis jaringan, pluripotent yang dapat berubah menjadi hampir semua jenis sel dalam tubuh, dan multipotent yang terbatas pada beberapa jenis jaringan saja.


Potensi

Salah satu aplikasi paling menarik dari terapi sel punca adalah dalam pengobatan penyakit jantung. Pada pasien yang mengalami serangan jantung, jaringan otot jantung dapat rusak dan sulit untuk diperbaiki oleh tubuh secara alami. Dalam kasus ini, sel punca yang diambil dari sumsum tulang atau jaringan lemak pasien dapat ditransplantasikan ke area jantung yang rusak.

Sel ini memiliki kemampuan untuk berkembang menjadi sel otot jantung dan menghasilkan efek anti-inflamasi, yang membantu penyembuhan jaringan. Dengan demikian, terapi ini bukan hanya membantu regenerasi sel, tetapi juga mendukung perbaikan fungsi jantung yang hilang.

Penyakit neurodegeneratif yang disebabkan kerusakan bertahap sistem saraf, terutama di area otak, seperti Parkinson dan Alzheimer, juga menjadi target potensial untuk terapi sel punca.