Jakarta (ANTARA) - Praktisi kesehatan masyarakat dr Ngabila Salama mengatakan, laki-laki dapat terkena kanker payudara, meskipun jumlah insidennya sangat kecil, sekitar kurang dari satu persen.
Hal tersebut dia ungkapkan sebagai respon dari pertanyaan penonton dalam siaran Kementerian Kesehatan di Jakarta, Jumat. Ngabila mengatakan bahwa kanker pada laki-laki biasanya disebabkan oleh hiperestrogenisme, atau kelebihan hormon esterogen, sehingga diberikan obat untuk menekan produksi hormon tersebut.
Gejala-gejalanya pun sama dengan kanker payudara pada perempuan, katanya, di mana terdapat pembesaran payudara, payudara dan puting yang keras, puting tertarik ke dalam, dan cairan yang keluar dari puting.
"Pembesaran kelenjar getah bening, utamanya di daerah ketiak atau leher ataupun dagu. Dan juga ada berbau, terkadang ada berbau juga di daerah payudara," katanya.
Dia menyebutkan bahwa tata laksana kanker payudara pada pria pun sama, dimulai dengan melihat keparahannya dengan USG, mamogram, CT scan maupun MRI. Setelah itu, kemudian kemoterapi, radioterapi, pembedahan, dan pengambilan sel tumornya.