“Saat ini, pelaku pasar sedang wait and see menunggu hasil kesepakatan mengenai US debt ceiling antara Joe Biden dan kongres untuk menghindari default,” ujar dia.
Sementara itu, faktor domestik yang memperlihatkan rilis data neraca dagang Indonesia yang mencatatkan surplus tidak terlalu berpengaruh positif terhadap rupiah.
Presiden Joe Biden dan anggota kongres utama dari Partai Republik Kevin McCarthy disebut telah mendekati kesepakatan untuk menghindari gagal bayar utang AS, tetapi belum ada yang pasti. Ironisnya, risiko AS gagal membayar utang telah menempatkan tawaran pada mata uang AS.
"Dominasi dolar dalam sistem pembayaran global memberikan penjelasan yang kuat mengapa. Pukulan telak bagi ekonomi nomor satu dunia hanya akan menimbulkan gelombang kejut negatif bagi ekonomi global, dan mengurangi selera risiko, yang dengan demikian akan menjadi peristiwa safe-haven,” kata ahli strategi Rabobank Jane Foley.
Berita Terkait
Bulog OKU terangkan alasan beras SPHP naik Rp12.500/Kg
Selasa, 7 Mei 2024 18:36 Wib
Pama Grup ajak wartawan Sumatera-Kalimantan tinjau Proklim Wonosobo
Selasa, 7 Mei 2024 16:50 Wib
Analis perkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bergerak datar
Selasa, 7 Mei 2024 9:41 Wib
Sekda Sumsel harapkan regulasi waktu Wajib Halal bisa ditinjau ulang
Selasa, 7 Mei 2024 8:52 Wib
Pupuk Indonesia sosialisasi penambahan alokasi pupuk subsidi wilayah Sumsel
Senin, 6 Mei 2024 23:14 Wib
Pertamina jamin pasokan "Si Melon" di OKU aman
Senin, 6 Mei 2024 23:35 Wib