Alfons mengatakan banyak kasus eksploitasi data yang telah terjadi dari aplikasi atau perangkat lunak tanpa disadari oleh penggunanya sehingga celah keamanan tidak bisa dianggap sepele.
Pendiri perusahaan antivirus komputer Vaksincom itu menyarankan para pengguna gawai untuk secara rutin melakukan declutter, yakni merapikan, termasuk menghapus beberapa aplikasi yang jarang bahkan tidak pernah digunakan.
“Cara memulainya susun aplikasi ke dalam beberapa kategori, misalnya kategori game, finansial, media sosial, dan lain-lain. Dengan ini kita akan menyadari aplikasi mana saja yang tidak perlu,” kata Alfons.
Selain itu, menurut Alfons, update atau memperbarui seluruh aplikasi yang dimiliki adalah suatu keharusan. Setiap aplikasi pasti akan memerlukan pembaruan secara berkala, untuk menambah beberapa fitur baru hingga membenahi beberapa kesalahan atau bug.
Alfons menjelaskan pembaruan itu juga kerap kali untuk memperkuat sistem keamanan aplikasi dari serangan para peretas.
“Meski sudah diperbarui pun masih ada kemungkinan kerentanan, tidak 100 persen aman, namun, setidaknya mengurangi resiko itu,” ujar Alfons menambahkan.
Aplikasi yang jarang atau bahkan tidak pernah diperbaharui, jelas dia, sangat berbahaya dan rentan untuk dieksploitasi oleh para peretas. Terlalu banyak aplikasi juga membuat pembaruan secara otomatis terhambat.
Berita Terkait
Satpam stasiun penemu barang penumpang bernilai ratusan juta peroleh apresiasi
Sabtu, 20 April 2024 10:39 Wib
Ini alasan Iran serang Israel , sesuai Pasal 51 Piagam PBB
Minggu, 14 April 2024 10:05 Wib
Polwan Sidrap bertugas di mall
Kamis, 4 April 2024 2:05 Wib
Kanwil Kemenkumham Sumsel gelar pemantauan keamanan lapas jelang Idul Fitri
Senin, 1 April 2024 19:32 Wib
Kementerian Kesehatan Malaysia selidiki potongan kain lap di martabak
Kamis, 28 Maret 2024 14:58 Wib
BlackBerry buka Pusat Keunggulan Keamanan Siber di Malaysia
Rabu, 27 Maret 2024 10:15 Wib
Kapolres OKU ingatkan warga tingkatkan keamanan rumah
Kamis, 14 Maret 2024 15:32 Wib
Utusan Palestina di PBB: Israel membuat rakyat kami kelaparan
Selasa, 5 Maret 2024 11:58 Wib