Pakar sebut gawai terlalu banyak aplikasi rentan diretas

id peretasan,keamanan siber,aplikasi ponsel,alfons tanujaya,berita sumsel, berita palembang

Pakar sebut gawai terlalu banyak aplikasi rentan diretas

Ilustrasi serangan siber. (ANTARA/Shutterstock)

Alfons mengatakan banyak kasus eksploitasi data yang telah terjadi dari aplikasi atau perangkat lunak tanpa disadari oleh penggunanya sehingga celah keamanan tidak bisa dianggap sepele.

Pendiri perusahaan antivirus komputer Vaksincom itu menyarankan para pengguna gawai untuk secara rutin melakukan declutter,  yakni merapikan, termasuk menghapus beberapa aplikasi yang jarang bahkan tidak pernah digunakan.

“Cara memulainya susun aplikasi ke dalam beberapa kategori, misalnya kategori game, finansial, media sosial, dan lain-lain. Dengan ini kita akan menyadari aplikasi mana saja yang tidak perlu,” kata Alfons.

Selain itu, menurut Alfons, update atau memperbarui seluruh aplikasi yang dimiliki adalah suatu keharusan. Setiap aplikasi pasti akan memerlukan pembaruan secara berkala, untuk menambah beberapa fitur baru hingga membenahi beberapa kesalahan atau bug.

Alfons menjelaskan pembaruan itu juga kerap kali untuk memperkuat sistem keamanan aplikasi dari serangan para peretas.

“Meski sudah diperbarui pun masih ada kemungkinan kerentanan, tidak 100 persen aman, namun, setidaknya mengurangi resiko itu,” ujar Alfons menambahkan.

Aplikasi yang jarang atau bahkan tidak pernah diperbaharui, jelas dia, sangat berbahaya dan rentan untuk dieksploitasi oleh para peretas. Terlalu banyak aplikasi juga membuat pembaruan secara otomatis terhambat.