Baturaja (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan pada tahun ini fokus pada penanganan kekerdilan di 10 desa yang terdapat kasus tersebut.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Ogan Komering Ulu (OKU) Deddy Wijaya melalui Kasi Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat, Afua Amuri, di Baturaja, Kamis menjelaskan kekerdilan kondisi di mana anak mengalami gangguan pertumbuhan sehingga menyebabkan tubuhnya lebih pendek, tidak sesuai dengan usianya.
Tubuh pendek pada anak yang berada di bawah standar normal akibat dari kondisi kurang gizi yang telah berlangsung dalam waktu lama.
Di Kabupaten OKU, kata dia, kasus kekerdilan pada 2020 terdata lebih dari 200 anak dan balita, tersebar di 10 desa meliputi Belambangan, Ujan Mas, dan Gunung Meraksa, Kecamatan Pengandonan serta Desa Pedataran, Ulak Lebar, dan Gunung Tiga, Kecamatan Ulu Ogan.
Selain itu, Desa Bandar dan Tualang, Kecamatan Lengkiti serta Desa Nyiur Sayak dan Keban Agung, Kecamatan Semidang Aji.
"Percepatan penyelesaian 'stunting' (kekerdilan) fokus di daerah-daerah ini karena terdapat kasus gagal tumbuh anak," katanya.
Dia menjelaskan upaya percepatan penyelesaian kekerdilan tersebut dilakukan dengan cara pendekatan kepada masyarakat agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat melalui Program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas)
"Pencegahan 'stunting' juga dilakukan melalui intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif yang melibatkan tenaga kesehatan di seluruh puskesmas di Kabupaten OKU," katanya.
Dia mengatakan untuk intervensi gizi spesifik menyasar pada ibu hamil dan menyusui agar mendapat asupan makanan tambahan guna mengatasi kekurangan energi dan protein kronis serta mendorong pemberian ASI eksklusif agar anak dapat tumbuh berkembang dengan baik.
Ia mengatakan intervensi gizi sensitif di antaranya dilakukan dengan cara menyediakan dan memastikan akses air bersih, akses pada sanitasi, layanan kesehatan dan keluarga berencana, serta meningkatkan ketahanan pangan dan gizi.
"Melalui langkah ini diharapkan di tahun berikutnya Kabupaten OKU bebas dari 'stunting'," ujarnya.
Berita Terkait
BKKBN Sumsel lantik 163 penyuluh KB
Jumat, 3 Mei 2024 1:38 Wib
BKKBN RI sebut Provinsi Sumsel "on the track" penurunan stunting
Selasa, 30 April 2024 19:09 Wib
BKKBN dan ANTARA Biro Sumsel jalin kerja sama edukasi program pengentasan stunting
Selasa, 30 April 2024 17:13 Wib
Partisipasi masyarakat di posyandu kunci penting penurunan stunting
Senin, 29 April 2024 20:26 Wib
Gubernur Sumsel sebut dokter obgyn berperan penting edukasi dalam stunting ke warga
Selasa, 23 April 2024 15:15 Wib
OKU luncurkan Program Bebas Stunting
Rabu, 27 Maret 2024 21:02 Wib
Perempuan hamil maksimal usia 35 tahun cegah stunting
Rabu, 27 Maret 2024 12:27 Wib
OKU Selatan luncurkan Program Dapur Sehat Atasi Stunting
Rabu, 13 Maret 2024 20:28 Wib