Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan ini diprediksi akan bergerak menguat.
Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih di Jakarta, Senin, mengatakan rupiah berpeluang menguat pasca rilis tingkat pengangguran di AS yang tercatat stagnan.
"Data ketenagakerjaan menjadi indikator penting The Fed dalam kebijakan suku bunganya. Kemungkinan The Fed masih belum akan mengubah kebijakan suku bunganya saat ini yang masih bertahan pada 2,25 -2,5 persen," ujar Lana.
Tingkat pengangguran di AS untuk Maret 2019 tercatat 3,8 persen, tetap sebagaimana Februari 2019. Padahal sebelumnya pada minggu yang berakhir pada 30 Maret 2019, jumlah tingkat klaim pengangguran (jobless claims) tercatat terendah sejak minggu yang berakhir pada 6 Desember 1969.
Selama Maret 2019 tersebut, data tenaga kerja non-pertanian (non-farm payroll) AS bertambah sebanyak 196.000, naik tajam dari bulan sebelumnya yang hanya bertambah 33.000. Data ketenagakerjaan AS kembali menguat setelah pada Februari lalu sempat melambat.
Lana memperkirakan pada hari ini rupiah akan bergerak menguat di kisaran Rp14.100 hingga Rp14.130 per dolar AS.
Pada pukul 9.52 WIB, kurs rupiah melemah 20 poin atau 0,14 persen menjadi Rp14.153 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.133 per dolar AS.
Berita Terkait
Menimbang opsi terbaik menjaga kestabilan rupiah
Kamis, 18 April 2024 11:18 Wib
Rupiah turun di tengah pasar tunggu rilis inflasi domestik
Senin, 1 April 2024 10:02 Wib
Kurs rupiah merosot setelah rilis notulensi FOMC AS
Kamis, 22 Februari 2024 10:58 Wib
Rupiah cenderung menguat sebab meningkatnyasentimen risk-on di China
Rabu, 24 Januari 2024 9:45 Wib
Rupiah berpeluang melemah dipengaruhi sentimen penurunan suku bunga AS
Senin, 22 Januari 2024 9:51 Wib
Rupiah menguat seiring pasar antisipasi pemangkasan suku bunga AS
Jumat, 19 Januari 2024 16:25 Wib
Rupiah diperkirakan melemah setelah revisi data PDB AS lebih tinggi
Kamis, 30 November 2023 11:53 Wib
Sentimen penggerak rupiah masih terkaitek spektasi suku bunga acuan AS
Jumat, 24 November 2023 9:37 Wib