Palembang (ANTARA Sumsel) - Ketua Asosasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Provinsi Sumatera Selatan Willy Gunawan mengatakan Indonesia harus mencontoh Malaysia dalam mengembangkan pariwisata karena harus diakui saat ini negara tetangga itu sudah jauh lebih unggul di bidang pemasaran dan promosi.
"Malaysia sudah mensegmenkan konsumennya. Untuk negara-negara Asia, mereka menawarkan wisata belanja dan cek kesehatan, sementara untuk negara Eropa menawarkan wisata alam. Berbeda dengan Indonesia yang masih bersifat umum, dan kurang memanfaatkan sinergi antarlembaga," kata Willy di Palembang, Jumat.
Ia menambahkan Malaysia sebagai negara yang relatif memiliki kesamaan seni budaya dan panorama alam dengan Indonesia bisa mengemas potensi yang dimiliki dengan baik karena menggunakan metode pemasaran yang unggul.
Lantaran fokus itu, wisatawan nusantara juga disebutnya tertarik untuk datang ke Malaysia, terutama saat digelar `mega sale` di awal tahun, kemudian di masa liburan sekolah, maupun di akhir tahun.
Malaysia menawarkan paket wisata belanja yang murah hingga ke beberapa kota.
"Apalagi saat ini, nilai rupiah sedang menguat. Kemungkinan besar akan banyak penduduk Indonesia yang akan datang ke Kualalumpur untuk memanfaatkan mega sale 50-70 persen ini," kata dia.
Selain itu, ia mengamati terdapat faktor kelebihan lain yang tidak dimiliki Indonesia terkait wisata belanja.
Meski Indonesia memiliki Kota Bandung yang dikenal dengan sebutan Paris van Java yang menawarkan produk-produk pakaian berharga murah, tapi di Malaysia ada jaminan mengenai keaslian barang-barang bermerek internasional.
Hal ini dibenarkan oleh Direktur Toursm Malaysia perwakilan di Medan Azhari Harun yang mengatakan pemerintah Malaysia sangat memperhatikan mengenai produk-produk yang didiskon penjual.
Jika terbukti telah menaikkan harga maka pemilik dipastikan akan dikenai pencabutan izin.
"Bukan hanya itu, untuk barang-barang branded juga dipastikan asli bukan `KW`. Sehingga wisatawan yang datang tidak kecewa dan berminat datang lagi pada periode sale berikutnya," kata Azhari.
Berita Terkait
Korea Selatan targetkan 300.000 wisatawan Indonesia pada 2022
Selasa, 7 Desember 2021 21:19 Wib
Keterlibatan agen perjalanan bisa gerakkan geliat pariwisata
Jumat, 2 April 2021 19:48 Wib
Tren "staycation" di libur panjang sasar segmen keluarga
Jumat, 2 April 2021 16:39 Wib
Ternyata ini di balik sulitnya refund tiket pesawat dengan uang tunai
Kamis, 18 Juni 2020 19:00 Wib
Astindo luncurkan Travel Agent Online
Jumat, 13 Juli 2018 21:08 Wib
Astindo nilai promosi Asian Games masih kurang
Rabu, 9 Mei 2018 9:24 Wib
Promosi pariwisata harus digencarkan jelang Asian Games
Jumat, 27 April 2018 23:16 Wib