Jakarta (ANTARA Sumsel) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin pagi, bergerak menguat sebesar 34 poin menjadi Rp13.328 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.362 per dolar Amerika Serikat (AS).
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Senin mengatakan bahwa nota keuangan RAPBN 2018 yang mengindikasikan optimisme pemerintah terhadap kondisi makro ekonomi Indonesia menjadi salah satu faktor yang menjaga pergerakan mata uang domestik.
"Pemerintah yang optimistis memicu pelaku pasar uang mengakumulasi aset-aset berdenominasi rupiah," katanya.
Ia menambahkan bahwa kondisi politik di Amerika Serikat yang kurang kondusif juga turut membuat aset-aset dolar AS menjadi kurang menarik untuk diakumulasi.
"Situasi itu membuat sebagian investor berekspektasi kenaikan suku bunga The Fed belum akan dilakukan dalam waktu dekat," katanya.
Ekonom Samuel Aset Manajamenen Lana Soelistianingsih menambahkan bahwa mundurnya beberapa petinggi AS membuat pelaku pasar global bereaksi negatif terhadap pasar Amerika Serikat.
"Investor meragukan kemampuan Presiden AS Donald Trump dalam mengelola timnya serta pengelolaan anggaran untuk mendorong ekonominya," katanya.
Berita Terkait
Rupiah turun imbas pernyataan pejabat Fed terkait arah suku bunga FFR
Jumat, 17 Mei 2024 16:10 Wib
Rupiah melemah dipengaruhi sentimen suku bunga kebijakan AS
Jumat, 17 Mei 2024 10:07 Wib
JK nilai Dewan Pertimbangan Agung tak perlu dihidupkan lagi
Kamis, 16 Mei 2024 15:21 Wib
Rupiah merosot di tengah sentimen risk-off di pasar keuangan domestik
Selasa, 14 Mei 2024 10:55 Wib
Analis perkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bergerak datar
Selasa, 7 Mei 2024 9:41 Wib
Rupiah menguat seiring data NFP AS lebih rendah dari perkiraan
Senin, 6 Mei 2024 9:45 Wib
Rupiah melemah di tengah disinflasi stagnan di AS
Senin, 29 April 2024 9:39 Wib
Rafael nilai kemenangan dari Korsel U-23 sebagai kinerja tim
Jumat, 26 April 2024 10:31 Wib