Palembang (ANTARA Sumsel) - Realisasi kredit perbankan ke sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengh (UMKM) di Sumatera Selatan telah tercapai pada 2016, setelah membukukan persentase 22,03 persen atau melampaui target nasional 20 persen pada 2018.
Deputi Direktur Bank Indonesia Kantor Perwakilan Wilayah VII Sumatera Selatan Hari Widodo di Palembang, Jumat, mengatakan dari capaian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa perbankan yang beroperasi di Sumsel menjadikan sektor UMKM sebagai tumpuan dalam menjalankan bisnisnya.
"Data terakhir menunjukkan hasil yang sangat positif bahwa dari total Rp102,7 triliun kredit yang disalurkan ke masyarakat, diketahui sebesar Rp22,62 triliun diserap sektor UMKM," kata Hari.
Menurutnya, kalangan perbankan di Sumsel tidak kekurangan akal ditengah pelemahan ekonomi dalam negeri.
Sumatera Selatan dikenal sebagai daerah yang bertumpu pada komoditas perkebunan karet, sawit, dan mineral batu bara justru mengalami hasil positif untuk penyerapan modal dari sektor UMKM.
"Artinya kalangan perbankan, dapat membidik sektor lain selain perkebunan karet sehingga sektor UMKM dapat tumbuh," kata dia.
Head of Region Bank Mandiri II Sumatera Bagian Selatan Toto Supriadi mengatakan penyaluran kredit Bank Mandiri pada tahun ini didominasi sektor UMKM dengan mencapai 60 persen dari total alokasi Rp4,5 triliun.
Sektor UMKM menjadi pijakan perusahaan dalam penyaluran dana pihak ketiga, karena tidak rentan oleh krisis sehingga dalam portopolio perusahaan menjadikan kredit komersial hanya sedikit jika dibandingkan untuk sektor UMKM.
Ia mengatakan, konsentrasi perusahaan pada sektor UMKM ini merupakan salah satu upaya untuk mendorong pertumbuhan sektor rill.
"Malah saya menilai, mengapa Indonesia masih bisa tahan dengan gejolak global karena masih ada sektor UMKM yang tumbuh, bahkan mampu menyumbang 16 persen dari ekspor nonmigas dan 60 persen PDB," kata dia.
Untuk itu, Mandiri gencar dalam penyaluran kredit mikro hingga menengah dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian.
Bidikan ditujukan ke pedagang kecil yang ada di pasar tradisional dengan pinjaman berkisar Rp20 juta.
Selain itu, juga dibidik pelaku sektor perdagangan umum seperti sembako dan bahan bangunan.
Upaya menjajal segmen ini, Bank Mandiri Sumatera Selatan memiliki program khusus untuk menghindarkan para pedagang pasar dari jasa ilegal `bank keliling` dengan menjemput uang tabungan nasabah di sejumlah pasar Kota Palembang.
"Mulanya agak sulit, tapi ketika dijelaskan bahwa petugas akan datang ke pasar mengambil langsung uang tabungan dalam satu pekan sebanyak satu kali, sejumlah pedagan mulai tertarik," kata dia.
Berita Terkait
Kemenkumham Sumsel lakukan sosialisasi perseroan perorangan kepada UMKM
Jumat, 3 Mei 2024 1:40 Wib
UMKM binaan Pusri tampil di Fashion Show Kelana Wastra Indonesia 2024
Kamis, 2 Mei 2024 20:57 Wib
Pemkab Empat Lawang galakan promosi UMKM via medsos
Selasa, 30 April 2024 21:31 Wib
UMKM binaan BNI berpartisipasi pada pameran di Singapura
Kamis, 18 April 2024 15:26 Wib
Bupati OKU gelar open house Idul Fitri dengan libatkan UMKM
Jumat, 12 April 2024 6:32 Wib
BRI nilai restrukturisasi kredit dampak COVID-19 telah selamatkan UMKM
Senin, 1 April 2024 15:15 Wib
PT Semen Baturaja bina UMKM untuk kembangkan usaha
Rabu, 27 Maret 2024 14:12 Wib
Menikmati Jalan Tol Trans Sumatera ruas Indralaya-Prabumulih
Selasa, 26 Maret 2024 7:58 Wib